Lihat ke Halaman Asli

Pelita Jaya Cronus, Cerdik!

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Sepertinya tiada henti, banyak pecinta sepakbola membahas Bakrie Brothers dalam sepak terjangnya di persepakbolaan tanah air.

Berita terakhir adalah pelepasan klub Pelita Jaya FC oleh Pelita Jaya Cronus kepda klub Bandung Raya yang dikelola oleh Tri Goestoro yang saham di dalamnya 65% dimiliki oleh Ari D Sutedi, serta “pengakuisisian” Arema Indonesia oleh fihak Pelita Jaya Cronus.

Adalah sosok Adika “Aga” Nuraga Bakrie, Chairman Pelita Jaya Cronus, yang masih “bau kencur” dalam persepakbolaan nasional. Putra kandung dari mantan wakil Ketua Umum PSSI era Nurdin Halid , Nirwan Darmawan Bakrie ini meneruskan “dinasti“ sepakbola yang begitu kental mengalir dari ayahnya.

Pelita Jaya Cronus sangat sukses dalam tahun pertamanya, seperti membawahi Brisbane Roar,lalu pembelian klub Divisi II Belgia RCS Vise.

Pelita Jaya Cronus juga pernah memiliki sebuah klub Liga Primer Inggeris, yaitu Leicester City FC, tapi telah dilepaskan kepemilikannya.

Lalu siapakah Pelita Jaya Cronus ?

Perlu saya jelaskan bahwa Grup Bakrie yang sebelumnya memiliki klub Pelita Jaya, lalu “memiliki” Deportivo SAD (biaya PSSI, dimiliki sendiri ?) dan dibuatlah Holding Company dengan nama Pelita Jaya Cronus yang membidangi unit usaha, yaitu klub Pelita Jaya,yang telah dilepas ke Bandung Raya, Deportivo SAD, Brisbane Roar dan CS Vise, termasuk yang terbaru Arema Indonesia.

Di dalam holding ini, Pelita Jaya Cronus juga agresif dan aktif dalam perekrutan pemain, salah satunya adalah pemain Tim Nasional Malaysia Safee Sale dan pemian-pemain hasil naturalisasi lainnya, dan tentunya 4 pemain muda Indonesia yang berlaga di RCS Vise.

Khusus Safee Sali, sampai kapanpun pemain ini akan bisa digunakan oleh Tim Nasional Malaysia tanpa takut akan dikenai sanksi oleh FIFA, biarpun klub yang dibelanya disuspend ataupun dianggap illegal oleh federasi, sebab sejatinya Safee Sali tidak pernah mengikat kontrak terhadap klub, akan tetapi dikontrak oleh holding company Pelita Jaya Cronus.

Jadi menurut saya, Pelita Jaya Cronus tidak ubahnya seperti perusahaan pengerah tenaga kerja (outsourcing) yang siap ditempatkan di mana saja, sesuai dengan permintaan dan kebutuhan demand, termasuk di dalamnya pembelian klub atau organisasi yang selaras dengan visi dan misinya.

Lalu, kecerdikan apa lagi yang punyai Pelita Jaya Cronus ?

Catatan :

Rasanya lega bisa menulis kembali, setelah sekian lama harus “menjalankan” tugas yang tidak bisa ditawar dan ditunda.    Jika nantinya, saya tidak bisa membalas balik komentar teman-teman, artinya saya harus kembali “menjalankan” tugas tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline