Lihat ke Halaman Asli

Penantian

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

3 tahun silam awal pertama masuk kuliah dan menginjakan kaki di UHO, dalam hati bertanya-tanya seperti apa dan bagaimana rasanya orang mengalami perkuliahan di bangku perguruan tinggi. Selam 1 semester berlalu kini rasa penasaran saya selama ini telah terjawab. Hari demi hari, waktu demi waktu serta semeter demi semester. Perjalanan hidup seorang anak kuliahan memang gak gampang butuh proses perjuangan dan semamngat yang tinggi dalam menggapai cita-cita yang selama ini di impikan.

Tidak terasa waktu berputar dan bergulir semakin cepat kini semester telah berganti menjadi semester tua, ini dilakukan karena dukungan dari orang tua, keluarga dan teman-teman yg selalu menjdai motivasi dan inspirasi dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Saat ini sudah menginjak semester 7 dimana penantian dulu akan datang yakni akan mendekati waktu wisuda yang sebentar lagi akan tercapai yang tinggal beberapa langkah lagi. Rasanya senang dan bangga bila ayah dan ibu melihat anaknya telah mengenakan toga yang selama ini bertahun-tahun di perjuangkan sampai titik darah penghabisan yang membutuhkan waktu tenaga ekstra untuk mencapai yang namanya sarjana yang bisa membanggakan orang tua, senang bila melihat kedua orang tua, bangga akan anaknya yang sukssess yang sudah bisa membuktikan pada masyarakat sekitar kalau kita bisa mencapai hal itu. Ungkapan dan perasaan apa lagi yang harus di tunjukan perasaan yang sangat bertubi-tubi, semua perasaan campur aduk.

Hanya ucapan terima kasih kepada allah SWT, orang tua yang sudah rela berkorban mengeluarkan biaya yang begitu besar dalam membiayai pendidikan yang saya tempuh akan tetapi pengorbanan orang tua akan ku balas dengan pembuktian dimn beliau akan ku bahagiakan dengan kesuksesan ku yang nantinya akan berujung pada kebahagian yang berkepanjangan. Terima kasih banyak pada orang tua yg berkorban dengan materi, dukungan dan supportnya. Penantian yang selama bertahun-tahun di nanti kini akhirnya terwujud juga. Terima kasih ayah dan ibu. Love you jasa-jasa kalian tidak akan terlupakan sampai kapan pun.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline