Lihat ke Halaman Asli

Febriwan Harefa

Seorang tenaga pendidik

Berwirausaha dan Membantu Keluarga yang Kurang Mampu dengan Cara Berbagi Ilmu

Diperbarui: 24 Oktober 2017   20:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ketika mengajar di kursus bahasa inggris gea. dok pribadi

Berbagi kepada sesama tidak harus dengan uang atau  barang-barang berharga. Itulah yang dilakukan oleh Java Yafaowolo'o Gea,  seorang alumni magister jurusan ekononomi Universitas Internasional Jepang. Sejak beberapa tahun yang lalu, ia telah mendirikan sebuah kursus bahasa Inggris di Kota Gunungsitoli, Pulau Nias, Sumatra Utara.

Beberapa bulan yang lalu, bang Java sempat bercerita dengan saya tentang konsep kursus bahasa Inggris yang ia dirikan 6 tahun yang lalu. Kursus bahasa Inggris yang ia dirikan ini adalah kursus bahasa Inggris yang ia berikan nama Kursus Bahasa Inggris Gheesuke English Academy (GEA). Kursus ini sesuai dengan namanya hanya fokus dalam bidang bahasa Inggris, seperti pengajaran, penerjemahan, dan guiding. Khusus untuk bidang pegajaran bahasa Inggris, sekarang ini kursus bahasa Inggris GEA memiliki 9 kelas, terdiri dari  tingkat SD (4 kelas), SMP (2 kelas), dan SMA (3 tingkat). Sementara untuk bidang penerjemahan hanya melayani terjemahan Inggris-Indonesia.

sumber foto : kursus bahasa inggris GEA

Setiap siswa di kursus bahasa Inggris GEA membayar biaya kursus yang berbeda-beda mulai dari 350 ribu -- 450 ribu per 24 pertemua. Semakin tinggi tingkat kelas,  biaya kursus semakin tinggi juga. Meskipun biaya kursus cukup mahal untuk standar biaya kursus di Nias, anak-anak yang belajar di kursus ini berasal dari keluarga yang beragam, mulai dari keluarga tidak mampu sampai keluarga yang mampu (PNS).

Membantu keluarga miskin melalui pendidikan
Selama ini ia membantu anak-anak yang kurang mampu dengan cara unik menurut saya. Banyak orang kaya yang saya tahu membantu sesama dengan memberikan uang atau memberikan sembako. Terkadang setelah beberapa minggu kemudian, bantuan yang diberikan sudah tidak berbekas lagi dan manfaatnya untuk jangka lama sama sekali tidak berdampak untuk hidup diberikan bantuan akan lebih baik ke depan.

Sangat berbeda yang dilakukan oleh bang Java beberapa tahun terakhir ini dengan yang dilakukan oleh orang-orang kaya pada umumnya dalam membantu orang-orang miskin. Meskipun di Nias untuk mendapatkan penghasilan sangat sulit. Tidak menyurutkan niat bang Java untuk membantu keluarga yang kurang mampu.

Ia membantu anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampudengan "biaya kursus bahasa Inggris secara gratis". Kebanyakan anak yang mendapat biaya kursus gratis berasal dari orangtua yang berprofesi sebagai tukang cuci, tukang becak, atau pedagang kaki lima.

Untuk membuktikan seorang siswa yang ingin belajar bahasa Inggris, tetapi berasal dari keluarga kurang mampu. Ketika, orangtua mendaftarkan anaknya di Kursus bahasa Inggris GEA, maka orangtua diwajibkan untuk membawa fotokopi kartu kelurga miskin atau surat keterangan dari kepala desa atau lurah yang menyatakan bahwa keluarga tersebut tidak mampu.  

Sampai sekarang ini dari jumlah siswa yang belajar di kursus bahasa Inggris GEA sekitar 120 orang ada sekitar 30 orang anak yang mendapatkan biaya kursus gratis.

Saya sempatkan menanyakan ke bang Java, apakah tidak rugi dengan memberlakukan biaya kursus  gratis. Karena saya sebagai salah seorang tenaga pengajar disana. Melihat secara langsung pekermbangan kursus dari bulan pertama-ketiga (1 paket). Terkadang, beberapa siswa sudah keluar dari kursus di bulan ketiga, tapi ia belum banyar uang kursus. Sementara, gaji para tentor tetap lancar.

Memberlakukan subsidi silang
Bang Java menjelaskan, saya memberlakukan subsidi silang dek. Uang kursus dari para siswa yang mampu membayar sebagian diberikan kepada para siswa kurang mampu. Meskipun, terkadang saya harus mengeluarkan uang pribadi saya. Sebab, anak-anak yang seharusnya membayar uang kursus terkadang tidak membanyar full. Mereka sudah keburu keluar dari tempat kursus. Karena itu sudah komitmen untuk pengabdian untuk Pulau Nias, saya tetap berlakukan hal demikian.

screenshot-2017-10-23-21-50-58-01-59ef21adff240566777cce92.png

sumber foto: kursus bahasa Inggris GEA

Karena saya percaya anak-anak yang kurang mampu ini, kelak mereka akan bisa mengubah derajat keluarga mereka sekarang. Uang bisa habis dalam seketika, tetapi ilmu tetap akan abadi.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline