Lihat ke Halaman Asli

Isur Suryati

TERVERIFIKASI

Menulis adalah mental healing terbaik

Istilah tentang Istri dan Fungsinya sebagai Rumah yang Nyaman Saat Suami Pulang

Diperbarui: 8 Agustus 2022   14:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi istri sebagai rumah yang nyaman |Pexels.com/Cottonbro

Kedudukan perempuan sebagai istri, yakni pasangan bagi laki-laki yang dikenal dengan sebutan suami. Dari kedudukan tersebut, seorang perempuan memiliki beragam peran yang harus dijalankan sebagai konsekuensi dan tanggung jawab atas status tersebut.

Istri dalam bahasa Sunda disebut 'pamajikan'. Berasal dari kata 'majik' artinya cicing mendapat awalan pa- dan akhiran --an, kata 'pamajikan' mengandung arti tempat, yakni tempat cicing. Maknanya adalah istri sebagai tempat berteduh, berlindung, dan menenangkan diri bagi suami, setelah seharian ia penat dan lelah berjuang mencari nafkah.

Tetap tampil cantik saat di rumah dan pandai merawat diri

Citra perempuan sebagai istri banyak ditemukan dalam peribahasa Sunda, diantaranya : bojo denok sawah ledok, artinya kehidupan suami akan terasa menyenangkan dan diliputi kebahagiaan, karena memiliki istri yang cantik dan harta kekayaan yang cukup.

Kata 'denok' tidak hanya mengandung makna cantik, tapi juga dilengkapi dengan kondisi fisik yang montok atau dalam istilah sekarang disebut 'bohai atau semok (seksi dan montok)'. Untuk ukuran berat badan, perempuan yang dnok berkisar antara 60 -- 70 kilogram.

Selain merujuk pada kondisi fisik, kata 'denok' juga biasa digunakan sebagai panggilan atau sebutan bagi anak perempuan yang beranjak remaja, di daerah Sunda. Ada juga beberapa orang tua yang menjadikan kata 'denok' sebagai nama, atau nama panggilan kesayangan bagi putrinya. Dalam serial Tukang Ojek Pengkolan, kita menemukan seorang tokoh bernama Denok, yakni istri keduanya Ojak.

Mampu menjadi istri utama

Ada kata lainnya lagi, selain 'bojo' yang digunakan untuk menyebut istri dalam bahasa Sunda. Diantaranya : kata 'garwa' artinya masih istri dalam bahasa Indonesia. Kata 'garwa' memiliki rasa bahasa yang lebih halus, kata ini biasa digunakan untuk menyebut istri dari kalangan bangsawan. Di dalam bahasa Jawa, kita mengenal ungkapan 'garwa padmi' artinya istri utama, atau istri pertama.

Penyebutan ini didasarkan pada histori, bahwa para bangsawan, ningrat, priyayi, dan raja-raja di Jawa biasa memiliki banyak istri. Satu orang istri utama yang disebut 'garwa padmi' dan beberapa orang selir. Seorang laki-laki dari kalangan priyayi, bahkan dapat dianggap masih perjaka, jika ia belum memiliki 'garwa padmi'. Padahal, bisa saja ia sudah berhubungan dengan beberapa wanita atau selir.

Secara sosial, status garwa padmi lebih tinggi daripada selir. Karena, garwa padmi dinikahi secara sah, dengan upacara adat pernikahan yang lengkap, disetujui orang tua kedua belah pihak, dan tercatat resmi dalam dokumen negara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline