Lihat ke Halaman Asli

Jokowi Vs Prabowo, Skor Sementara 2-1

Diperbarui: 10 September 2018   09:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Strategi Pilpres 2019 sudah mulai marak dijalankan oleh para tim strategi pasangan calon Presiden baik dari kubuJokowi maupun Prabowo. Terlihat dalam beberapa bulan terakhir ini perang strategi maupun perang psikologis mulai sangat terasa.

Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk mendapatkan kemenangan atau pencapaian tujuan. Strategi pada dasarnya merupakan seni dan ilmu menggunakan dan mengembangkan kekuatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Pada babak pertama yang lalu, pada saat penentuan calon wakil presiden baik Jokowi maupun Prabowo mengeluarkan beberapa pernyataan yang masih mengandung teka teki, ditambah dengan beberapa pernyataan dari masing-masing pendukung maupun orang terdekat mereka. 

Mulai dari nama-nama yang dimunculkan oleh beberapa orang dekat mereka, kedekatan Jokowi dengan TGB, misteri nama calon wakil yang ada dibalik sakunya Jokowi.

Pertemuan Prabowo dengan SBY yang sepertinya akan memilih AHY sebagai pendamping Prabowo atau tuntutan dari Amien Rais melalui keputusan GNPF agar Prabowo bersedia untuk dipasangkan dengan kalangan yang berlatar belakang agama.

Alhasil pada babak pertama ini Jokowi mengumumkan K.H. Ma'ruf Amin sebagai calon Wakilnya sedangkan Prabowo mengumumkan Sandiaga Uno sebagai Wakilnya. 

Pengumuman ini sontak menghasilkan pendapat yang pro dan kontra bagi pendukung keduanya. Sebagian pendukung Jokowi banyak yang menyayangkan pilihan yang jatuh pada K.H Ma'ruf Amin, sebagian publik melihat dari sudut usia maupun latar belakang beliau sehingga seakan -- akan pilihan ini terjebak oleh wacana prabowo yang akan memilih wakilnya dari kalangan ulama. 

Prabowo berbanding terbalik dengan wacana yang bergulir sebelumnya, ternyata lebih memilih sosok berlatar belakang pengusaha yang muda, kaya dan tentu saja tampan. 

Keputusan ini disambut antusias oleh pendukung Prabowo sendiri maupun publik yang masih belum menentukan pilihan. Sandiaga Uno dianggap akan mampu mendongkrak perolehan suara khususnya dari kalangan generasi muda.

Hasil dari keputusan pemilihan sosok yang menjadi pendamping keduanya, terlihat pada strategi ini telah dimenangkan oleh Prabowo sehingga skor sementara 0-1 bagi kubu Prabowo.

Babak kedua, "pertandingan" kembali dilanjutkan oleh kedua kubu, pada saat terjadinya "perebutan" kader untuk menjadi juru kampanye. Dimana jumlah yang menyeberang lebih banyak dinikmati oleh kubu Jokowi. Salah satu yang fenomenal bersedianya Dedi Mizwar sebagai Juru Kampanye  Jokowi, sehingga pada tahap ini yang sebelumnya skor 0-1 bagi Prabowo, telah berubah menjadi 1-1.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline