Lihat ke Halaman Asli

Putri

Diperbarui: 26 Januari 2024   09:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Masihkah bisa kita bersama?

Dalam ruang waktu kelas dua SMAmu terpatri kenangan, aku menemukanmu
Kamu, puzzle hidup yang terurai setelah kelulusanku.
Mekar cinta di taman kelulusanku, pelangi menyapa,
Kisah kita, lirik melodi yang dimainkan setelah perjuangan.

Engkau, pelita dalam kisah nol-ku hingga kejayaan,
Sahabat setia di reruntuhan sulit di rantau terpencil di tanah Papua.
Kita bersama, melangkah di rawa-rawa kehidupan,
Saat derita menghampiri, engkaulah sinarku di malam kelam.

Dalam relung hati, kita berjumpa tanpa batas,
Saling meretas sampai dalam, cerita tak terucapkan.
Aku memahamimu, lapisan hubungan terbentuk,
Kamu mengintip kehidupanku, misteri yang kita bagi bersama.

Bersamanya, dari kosong-ku mulai merajut mimpi,
Setiap kesusahan, dia yang membisikkan harapan.
Sukses bersamanya, tapi takdir lain berkata,
Restunya menjadi halangan yang tak terduga.

Kenangan mengalir mengalun melana,
Dia, seperti lirik lagu yang terus menggema.
Saat jaya mengecap, tapi hati terasa hampa,
Restunya, sebagai bayang-bayang yang membayangi.

Puisi hidupku, kini tentang perpisahan,
Dia, bagian dari babak yang harus terlepas.
Meski terpisah jalur, namamu tetap terukir,
Dalam kenangan indah, dan cinta yang tak terlupakan.

Masihkah bisa kita bersama? Masihkah bisa seperti dulu?

Solo, 14 Januari 2024




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline