Lihat ke Halaman Asli

Minangkabau Darurat Moral! Maraknya Kasus Moralitas di Sumbar

Diperbarui: 21 Juni 2023   23:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 "Bundo takuik kok hilang minang tingga kabau" ini merupakan potongan lirik lagu minang yang berjudul selamat pagi minangkabau yang dinyanyikan oleh Febian karya Agus Taher yang populer pada tahun 2000-an. Dalam  lirik lagu ini menceritakan keadaan provinsi Sumatera Barat yang kini sudah tidak seperti dahulu. Sumatera Barat pada zaman dahulu memegang teguh nilai adat,istiadat dan norma yang ada yang telah diajarkan nenek moyang yang yaitu "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. 

Namun, Pada zaman sekarang moral dan adat istiadat di Sumatera Barat sudah mulai tergerus oleh zaman modren, Sumatera Barat sudah kehilangan nilai moralnya, nilai-nilai moral di Sumatera Barat hanya sebatas kalimat pemanis saja, namun implementasi masyarakat terhadap nilai-nilai moral sudah hilang seakan-akan ditelan zaman. adanya degradasi moralitas di Sumatera Barat menandakan ada kegagalan dalam menjaga adat istiadat dan nilai moral. 

Hilangnya moral dan nilai adat istiadat di Sumatera Barat, dikarenakan maraknya kasus-kasus di Sumatera Barat yang berhubungan dengan moral yang mencuat ke media massa. kasus-kasus moral ini seperti pelecehan seksual, LGBT (Lesbian, Gay, bisexsual, Transgender), narkoba dan lain-lain. kasus-kasus seperti ini mampu membuat tercemarnya nama baik provinsi sumatera barat.  Seperti kasus LGBT sedang marak sekarang, bahwa Provinsi Sumatera barat menjadi provinsi dengan kasus LGBT  termasuk yang tertinggi di Indonesia.

Menurut penelitian perkembangan penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS), yang menyebutkan angka LGBT di Sumbar tercatat sebanyak 18.000 orang. Dengan angka yang sebesar itu, provinsi sumbar dinyatakan raport merah terhadap kasus LGBT yang kian marak di Provinsi Sumbar dan menjadi catatan merah bagi pemerintah provinsi sumbar untuk memberantas kasus LGBT.

kasus baru LGBT kembali mencuat ke media massa karena tenaga pengajar di salah satu perguruan tinggi di sumatera barat terindikasi LGBT. kasus LGBT  merupakan dua orang dosen dari Universitas Negeri Padang, dilansir dari detik sumut, kasus ini terungkap karena adanya pengaduan dari pihak keluarga dan istri, dua orang dosen sudah dipecat dan di skorsing oleh pihak universitas dan dilepaskan jabatannya ujar sekretaris UNP, Erianjoni. selain kasus LGBT kasus seperti peredaran narkoba, dan pelecehan seksual kian marak terjadi di sumbar. 

Sumatera Barat sudah benar-benar darurat moral, sebab banyak kasus-kasus yang bersinggungan dengan moralitas banyak terjadi di Sumatera Barat.  Pemerintah daerah provinsi Sumatera Barat dan masyarakat daerah harus memberantas kasus moralitas ini dan dikawal ketat oleh masyarakat, agar angkanya tidak terus bertambah secara signifikan setiap tahunnya. pemerintah sumatera barat harus kembali mencerminkan bahwa sumatera barat merupakan provinsi yang menganut "Adat basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah" dan memegang teguh akan prinsip itu.  

 

 

  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline