Lihat ke Halaman Asli

Irmina Gultom

TERVERIFIKASI

Apoteker

Rajin Membuat Ringkasan Kuliah, Banyak Manfaatnya Lho

Diperbarui: 21 Mei 2021   16:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ringkasan kuliah (Sumber: pexels.com)

"Ih ya ampun, lo kerajinan banget sih. Kan dosen udah ngasih hand out, ngapain juga lo bikin summary lagi? Buang-buang waktu. Mendingan kita hangout aja, yuk?"

Salah satu teman kuliah saya dulu sering berkomentar seperti itu kepada saya ketika saya memilih membuat summary kuliah daripada menerima ajakan mereka untuk nongkrong di kantin untuk mengisi jeda praktikum.

Well, saya akui bahwa saya bukan tipe orang yang langsung ingat dan paham ketika dosen menerangkan materi kuliah. Apalagi waktu kuliah farmasi dulu, ada banyak mata kuliah yang membutuhkan pemahaman konsep dasar supaya bisa menguasai materi yang diajarkan. Selain itu tak jarang juga kami harus membaca buku yang tebal-tebal yang isinya pasti ditulis dengan bahasa ilmiah. Tidak mungkin juga kami bawa buku setebal itu kemana-mana untuk dipelajari kalau sedang musim ujian kan?

Memang sih dosen sudah memberikan copy hand out bahan presentasi/materi kuliah, tapi biasanya berupa teks yang panjang-panjang. 

Jika menggunakan metode hafalan totok, bisa dipastikan besoknya saya langsung lupa lagi dan sel saraf saya bakalan tambah keriting kayak mie goreng. Selain berupa teks yang panjang-panjang, kadang ada juga yang berupa gambar-gambar abstrak atau mirip mind map yang bisa bikin saya pusing menerjemahkannya. Model hand out seperti ini biasanya dibuat oleh dosen yang super sibuk atau agak malas menulis.

Oleh sebab itu selain harus fokus mendengarkan penjelasan dosen, saya juga harus mencatat dengan kecepatan cahaya (oke ini sih lebay), setiap informasi tambahan yang diberikan dosen. Setelah itu saya harus langsung membuat ringkasan materi kuliah dengan gaya bahasa saya sendiri supaya saya lebih mudah memahaminya.

Salah satu ringkasan materi kuliah tentang Sistem Saraf (Dokumentasi pribadi)

Meskipun kadang saya sering diledek 'kerajinan' karena suka 'dua kali kerja' oleh teman saya, membuat ringkasan terus saya lakukan hingga saya selesai kuliah. 

Bagi saya, ada banyak hal yang mungkin tidak kita sadari bermanfaat ketika rajin membuat ringkasan kuliah, misalnya:

Mencatat = Membaca Dua Kali

Bagi saya, mencatat itu sama dengan membaca dua kali. Pada saat saya membuat ringkasan, pastinya saya membaca dan memahami lebih dulu materi yang akan saya ringkas. Kemudian pada saat saya menulis ringkasan, tanpa disadari saya juga membaca. Itulah mengapa pada saat kita membuat ringkasan, kita akan lebih mudah mengingat dan memahami suatu materi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline