Sebenarnya saya bukan termasuk penggemar konten Youtube, jadi saya juga tidak tahu banyak soal Youtuber yang lagi tren saat ini.
Paling-paling saya cuma kenal akun Korea Reomit yang dimiliki Jang Hansol (Youtuber Korea yang pernah tinggal lama di Malang) karena kebetulan saya menyukai hal-hal yang berbau Korea gara-gara hobi nonton drama Korea. Jadi saya suka kontennya Jang Hansol karena menyajikan informasi tentang Korea Selatan.
Atau akun Nihongo Mantappu yang dimiliki Jerome Polin Sijabat. Itu loh, mahasiswa matematika yang kini sedang belajar di Universitas Waseda, Jepang.
Ia pernah menerbitkan buku berjudul Mantappu Jiwa dengan cover bernuansa biru yang khas. Konten videonya pastinya seputar matematika dan kehidupan sehari-harinya sebagai mahasiswa di Jepang.
Dan pastinya, saya juga tidak punya akun Youtube karena saya tidak pandai membuat konten video yang menurut saya butuh kreativitas tinggi dan kesabaran dalam mengedit.
Saya menggunakan Youtube hanya sebagai hiburan selingan dan konten yang saya lihat tidak spesifik dengan tema tertentu. Kadang saya nonton cuplikan scene favorit dari film tertentu, kadang mencari lagu, kadang nonton tayangan dokumenter, kadang mencari video tutorial.
Tapi beberapa minggu yang lalu, kebetulan sekali saya melihat tayang di televisi yang mengulas akun Youtube Li Ziqi dan saya langsung tertarik. Nah, apa saja itu?
Latar Belakang Li Ziqi
Singkat cerita, Li Ziqi adalah seorang gadis Tiongkok yang berasal dari provinsi Sichuan, sebelah barat daya Tiongkok. Awalnya dia bekerja di kota. Namun karena menurutnya ia tidak bisa mengikuti ritme kehidupan di kota yang keras, Li Ziqi akhirnya memutuskan kembali ke desanya untuk tinggal dan merawat neneknya.
Ia kembali ke desa bukannya tanpa tujuan, melainkan membuat konten video mengenai kehidupan sehari-harinya di desa.
Li Ziqi | Sumber: mediaindonesia.com
Saat pandemi sekarang ini, banyak orang yang akhirnya kehilangan pekerjaan termasuk para perantau. Banyak dari mereka yang akhirnya kembali ke desa atau kampung halaman karena hidup di kota seperti hidup segan mati tak mau.