Lihat ke Halaman Asli

Irmina Gultom

TERVERIFIKASI

Apoteker

"Neerja", Kisah Heroik Pramugari India

Diperbarui: 29 Agustus 2019   19:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: themoviedb.org

Sebagian orang ada yang suka naik pesawat, tapi ada juga yang takut naik pesawat (aviophobia). Beberapa alasan mengapa mereka takut naik pesawat misalnya karena takut dengan ruang sempit/tertutup (claustrophobia), takut ketinggian (acrophobia), takut mengalami turbulensi, kecelakaan, hingga pembajakan. Yap, pembajakan pesawat macam di film-film itu.

Kisah tentang pembajakan pesawat memang selalu menarik untuk disimak, karena biasanya memiliki kisah yang dramatis sekaligus mencekam. Maka tidak heran ada banyak film yang membahas tentang pembajakan pesawat (baik fiksi maupun kisah nyata). Contoh Air Force One (1994), Con Air (1997), Flight Plan (2005), hinga 7 Days in Entebbe (2018).

Minggu lalu saya nonton film tentang seorang mata-mata wanita dari India. Kali ini pun, film yang saya tonton masih seputar film India. Kebetulan juga tentang pembajakan pesawat komersil dan tentunya based on the true story!

Sesuai dengan judulnya, film yang dirilis tahun 2016 ini menceritakan tentang kisah heroik Neerja Bhanot (diperankan oleh Sonam Kapoor). Neerja adalah seorang pramugari cantik berusia 22 tahun yang bekerja di maskapai Pan Am. Sebelum menjadi pramugari, Neerja adalah seorang model yang cukup terkenal dan dalam film tersebut diceritakan bahwa ia pernah mengalami kegagalan pernikahan akibat kekerasan dari suaminya.

Dalam film diceritakan bahwa Neerja senang mengutip "Hal terpenting dalam hidup bukanlah tentang lamanya, melainkan seberapa luar biasanya hidup". Tak disangka, hal itu benar-benar terjadi padanya.

Sinopsis

Kisah heroik Neerja diawali dengan setting pagi-pagi buta dimana Neerja bersiap-siap untuk berangkat ke bandar udara internasional Sahar, Mumbai. Hari itu tanggal 5 September 1986, dua hari sebelum hari ulang tahunnya yang ke 23, adalah hari pertama Neerja bertugas sebagai kepala pramugari.

Pesawat Boeing 747 dengan nomor penerbangan 73, membawa 360 penumpang dari Mumbai menuju New York dengan dua kali transit yakni Karachi (Pakistan) dan Frankfurt (Jerman).

Penerbangan selama kurang lebih 1 jam dari Mumbai menuju Pakistan berjalan dengan mulus dan lancar. Namun tak disangka, empat orang teroris dari Abu Nidal Organization yang menyamar sebagai petugas keamanan bandara Karachi, telah menanti pesawat tersebut di landas pacu. Mereka bertujuan untuk membajak pesawat dan mengalihkan penerbangan menuju Cyprus untuk menjemput rekan mereka yang ditahan di sana.

Begitu pesawat mendarat, keempat teroris tersebut langsung memberondong ground crew dengan senjata otomatis. Pintu pesawat sempat dibuka untuk seorang teknisi radio yang akan melakukan pengecekan ke kokpit. Ketika Neerja dan beberapa pramugari lain mendengar suara rentetan tembakan, mereka berusaha untuk menutup kembali pintu pesawat. Namun apa daya mereka kalah cepat dengan teroris.

Sumber: thereportertimes.com

Melihat situasi tersebut, dengan sigap Neerja menghubungi kokpit untuk memberikan sinyal pembajakan, sehingga para pilot berhasil kabur melalui pintu darurat di kokpit, meninggalkan pesawat dengan mesin dalam keadaan menyala, sesuai dengan protokol. Dengan kaburnya para pilot, maka pesawat tersebut tidak bisa terbang kemana-mana.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline