Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Semesta Cinta (Seri Puisi Asmaraloka #76)

Diperbarui: 13 Desember 2023   08:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Eko Irawan untuk Seri Puisi Asmaraloka #76 foto diolah dengan lumii dan snapsheed

Puisi : Semesta Cinta
(Seri Puisi Asmaraloka #76)
Ditulis oleh : eko irawan

Bacalah Semesta. Dalam kilas hari hari suka duka. Perjalanan waktu yang penuh rahasia. Quo Vadis takdir anak manusia.

Saat lelah jadi mesin dunia. Tergulung nilai  terkungkung penjara. Sendiri sengsara. Harus memilih memilah dalam tafakur doa.

Temukan ayat dalam semesta Cinta. Akan tak ada bagi yang tak peka. Tetap ada sekalipun tak yakin dan Percaya. Tak ada omong kosong saat dunia tercipta.

Semua teratur, hanya tak semua manusia peka. Banyak yang gelap karena putus asa. Semesta Cinta diterjemahkan dengan Cinta. Hanya yang bodoh anggap cinta identik nafsu belaka.

Cinta itu agung Ayomi dunia. Pencerah sejati tanpa drama. Tapi tak tertangkap dalam ruang sempit putus asa. Berkah Rahmat Tuhan ada dalam rahasia Semesta Cinta.

De Huize Sustaination, 13 Desember 2023
Ditulis untuk Seri Puisi Asmaraloka 76




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline