Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Mendaki Puncak Cinta (Seri Puisi Asmaraloka #29)

Diperbarui: 1 November 2022   19:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Seri Puisi Asmaraloka #29

Puisi : Mendaki Puncak Cinta

Berani bilang cinta. Jangan ditonton saja.  Ada kisah saat berdua, mendaki puncak cinta. Proses itu, Jangan lewatkan begitu saja.

Kisah itu kenangan. Rona rona perjuangan. Ada suka duka sepanjang perjalanan. Ke puncak bersamaan, hasil lelah berduaan, kelak tak akan malu menikmati hasil kesuksesan.

Ini bukan cerita bualan. Mendaki ini punya tujuan. Bukan gombalan, atau dolanan. Jodoh cinta ini tulus, bukan untuk permainan.

Mendaki Puncak Cinta. Tak mudah, tapi tiada sulit jika Berdua. Langkah ini tentang kesepakatan berjalan bersama. Tak lucu, jika engkau hanya menunggu dibawah saja.

Tak perlu protes, jika masih proses. Tak ada protes, jika bersama paham proses. Saling dukung, bukan diam membeku laksana es.

Mendaki Puncak Cinta. Tak perlu ragu, tak butuh takut apa. Memang lelah, tapi pengorbanan akan terbayar segera. Sesampai puncak, itulah hasil juang bersama.


****************
Barak Kolam Nila, 1 November 2022
Ditulis oleh Eko Irawan
Untuk Seri Puisi Asmaraloka 29




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline