Lihat ke Halaman Asli

Pemberdayaan Kaum Dhuafa

Diperbarui: 23 Januari 2023   14:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillahirrahmanirrahim...

Dalam kehidupan bermasyarakat, ketimpangan sosial dalam bangsa ini terbagi menjadi 2 kelas yaitu kelas menengah kebawah dan kelas menengah keatas. Golongan menengah kebawah inilah yang biasa kita sebut dengan istilah kaum dhuafa. Kehadiran kaum dhuafa merupakan realita kehidupan saat ini. Oleh karena itu, sebagai umat Islam kita tidak boleh menutup mata dan tidak melakukan apa-apa untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan. Sebab membantu dan menolong sesama yang sedang kesulitan merupakan kewajiban kita sesama muslim. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 71 yang Artinya: 

"Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana,"

Oleh karena itu, kami mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka  tergerak melakukan dakwah lapangan tentang pemberdayaan kaum dhuafa. Selain berlandaskan kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, kegiatan ini juga merupakan salah satu tugas akhir mata kuliah Kemuhammadiyahan. Kegiatan ini dilakukan selama kurang lebih 2 bulan. Dimulai dari proses survey ke sasaran kaum dhuafa, fundraising, hingga penyaluran bantuan.

Setelah melalui proses pencarian sasaran yang panjang, dengan izin Allah kami dipertemukan dengan Nenek S (nama tidak disebutkan) yang hidup sebatang kara, karena suaminya telah meninggal dan selama pernikahannya beliau tidak dikaruniai seorang anak. Di usianya yang sudah menua, seharusnya beliau sudah rehat dari segala pekerjaan dan permasalahan mencari uang. Namun dengan kondisi beliau yang hidup seorang diri, beliau harus tetap gigih untuk mencari uang agar tetap bisa bertahan hidup.

pemberdayaan-kaum-dhuafa-63ce3da3633ebc5f510292d3.jpg

Nenek S tinggal di Kp. Cibuntu RT 003/RW 005, Kecamatan Cibitung, Kelurahan Cibuntu, Kabupaten Bekasi. Rumahnya kecil dan dikelilingi oleh tumpukan kardus dan sampah yang nantinya akan beliau jual  kepada pengepul rongsok. Pendapatan yang dihasilkan juga tidak menentu, karena tergantung dari seberapa banyak rongsokan yang terkumpul. Bahkan beliau bercerita kepada kami, terkadang adakalanya beliau berjalan seharian (memulung) namun tidak membuahkan hasil karena telah didahului oleh pemulung lainnya, yang mana hasil yang didapat tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Oleh karena itu, melalui kisah hidup Nenek S sejenak kita merasakan penderitaan yang beliau alami. Hati kami tergerak untuk membuka donasi agar bisa sedikit membantu dan meringankan hidup Nenek S. Melalui pembukaan donasi, akhirnya pada tanggal 1 Januari 2023 kami berhasil memberikan sejumlah uang tunai, sembako dan makanan ringan yang mungkin bisa sedikit membantu kebutuhan pokoknya sehari-hari. Dengan berakhirnya tulisan ini, sekian berita pemberdayaan kaum dhuafa dari kelompok 9 yang beranggotakan dari tiga orang yaitu, Ira Putri Rahayu, Lubnatun Najma, dan Nabilah Nurhusa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline