Lihat ke Halaman Asli

Ira Lathief

TERVERIFIKASI

A Friend for Everybody, A Story Teller by Heart

Toge Goreng dan Kisah Toleransi dan Perpaduan Lintas Budaya

Diperbarui: 10 Juni 2019   22:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Toge Goreng dan Kisah Toleransi dan Perpaduan Lintas Budaya....Tahukah Anda, Toge Goreng yg selama ini kita kenal sbg kuliner khas Bogor tnyata punya pengaruh dari budaya Cina dan Eropa (Italia). Kok bisa begitu?

Jadi Toge Goreng awalnya dikenal sebagai Mie Toge, adlh kreasi orang orang keturunan Tionghoa di Bogor (Buitenzorg) yg punya pergaulan luas dg orang orang Indo Eropa, yg suka menyantap Spagheti.

Lalu org org Tionghoa di Bogor itu kepikiran bikin sendiri spagheti versi mereka, menggunakan Mie yg merupakan salah satu bahan makanan utama kuliner Tionghoa

Lalu mereka menambahkan Tahu dan Toge yg jg merupakan bahan makanan umum mereka. Fyi, Toge sendiri yg dikenal pny khasiat kesehatan, dibawa dari daratan Cina menuju Nusantara saat ekspedisi Laksamana Cheng Ho yg dtg ke Nusantara utk misi perdagagangan sekaligus penyebaran agama Islam.

Selama pelayaran, para armada laut Cheng Ho byk mengkonsumsi Toge yg membuat mereka tahan banting di lautan (ini yg membedakan dg para armada laut dari penjelajah  Eropa, yg banyak meninggal di tengah pelayaran krn mudah terserang berbagai penyakit dan mayat2nya dibuang ke laut).

Dlm membuat "spagheti rasa lokal", Org Tionghoa asal Bogor tsb lalu menggunakan tomat utk menghasilkan saus yg mirip dg saus spagheti. Jadi bahan utama Mie Toge awalnya adlh Mie, Tahu, Toge, dan Tomat yg ke empat unsur utama itu adlh merupakan bahan2 utama dlm masakan Cina. Lalu Mie Toge mulai dijual oleh orang orang Tionghoa, dan memiliki asisten orang Sunda. Stlh pedagang Tionghoa tsb tdk lagi meneruskan usaha makanannya, para asistennya lah yg meneruskan menjual Mie Toge.

Namun krn harga Tomat saat itu masih tinggi, jd dipakailah Oncom  utk menghasilkan bumbu yg menggantikan saus Tomat. Belakangan digunakan Tauco utk membuat Mie Toge dan dikenal luas hingga kini sbg bahan utamanya (Mie Toge ini dahulu juga dikenal sbg Mie GeCo, singktan dari Mie Toge  Tauco) .

Nama Toge Goreng sendiri sbnrnya mulai dipopulerkan ketika Mie GeCo ini dbawa ke Jakarta, tepatnya oleh orang orang Betawi yg menamakan kuliner ini sbg Toge Goreng karena melihat cara masak Toge yg seolah spt digoreng. Saat ini, Toge Goreng mrpkan makanan yg byk dijumpai di Jakarta juga Bogor.

Namun saat ini sulit ditemui Toge Goreng dg cita rasa orisinal ketika dibuat oleh orang Tionghoa. Namun di Resto Kentjana di Jl Suryakentjana  Bogor yg dikenal sbg kawasan Pecinan, ada menu Toge Goreng yg masih disajikan dg saus Tomat (tanpa Tauco).

Menurut Pak Mardi sang pemilik Resto Kentjana, ia memang ingin melestarikan Toge Goreng citarasa kuliner peranakan Tionghoa yg diwariskan oleh para leluhurnya. Pak Mardi ini jg dikenal sbg Budayawan Tionghoa Bogor, krn itu ia menjalankan usaha restonya itu sbg cara utk melestarikan budaya.

Menurutnya, makanan adlh salah bentuk Toleransi dan Perpaduan antar budaya yang Nyaman, Ramah dan mudah diterima  oleh siapa saja. Dan memang Toge Goreng adlh perwujudan yg nyata dari wujud toleransi dan perpaduan lintas budaya yg menyenangkan dan mengenyangkan.   

dokpri

#CeritaKuliner #JakartaFoodTraveler #FoodTourBo




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline