Kepala Desa 9 tahun Berani atau Tidak
Oleh Irah /Pendidik SMPN 4 Maja, Majalengka
Kepala desa atau kuwu merupakan ujung tombak maju mundurnya sebuah desa. Semakin berkurangnya orang yang miskin merupakan salah satu tolak ukur bahwa kepala desa dianggap berhasil. Untuk bisa menentukkan kepala desa yang bijak atau berhasil diawali dari masyarakat dalam pilihan kepala desa.
Biasanya masyarakat akan memilih dan menilai bakal calon kuwu mereka lewat berbagai macam penilaian. Dan seorang yang mencalonkan kepala desa harus mau berkorban materi dahulu untuk dapat dipilih oleh masyarakat, sampai mereka menjual tanah yang dimiliki untuk mengambil suara masyarakatnya, girirannya tidak memenangkan pilkades malah jadi melamun dan stress karena sudah tidak memiliki apa-apa.
Saya pernah temui salah seorang warga tentang sosok yang diinginkan mereka untuk jadi kepala desanya.
" Pak menurut bapak, kepala desa yang bagaimana yang diharapkan bisa memimpin desa ini?' tanyaku pada pak Zeni
" Kepala desa yang bisa mengayomi masyarakatnya, saya mah tidak muluk-muluk yang penting segala sesuatu jangan selalu dibebankan kepada masyarakat"
" Maksud bapak apa yang dibebankan kepada masyarakat?' tanyaku lebih lanjut
" Contohnya membangun jalan gang, atau memperbaiki sarana yang lainnya jangan minta dari masyarakat, kalau kita hanya dimintain tenaga mah tidak apa-apa" jawab pak Zeni dengan menunduk.
" Terus juga bu, kalau masyarakat perlu sesuatu misalnya yang ada tanda tangan kuwu jadi jangan dipersulit, dan jangan selalu diuangkan. Selain itu kalau ada bantuan dari pemerintah tolong dilihat yang benar-benar berhak menerimanya" lanjutnya
" Memangnya ada apa dengan bantuan dari pemerintah?" tanyaku