Lihat ke Halaman Asli

Indrian Safka Fauzi

Pemuda asal Cimahi, Jawa Barat kelahiran 1 Mei 1994. Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

Puisi Makna: Negara yang Dibangun Bukan Dengan Uang

Diperbarui: 1 September 2022   12:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Negara Indonesia (Sumber: Freepik)

Selamat pagi sahabat Kompasianer dan Readers~ Saya ingin berpuisi tentang kenegaraan. Heheheh!

Selamat menikmati!

Negara yang dibangun dengan uang...
Hanyalah keserakahan benderang...
Menuhankan uang...
Diatas segala-galanya...
Korupsi menyebar...
Dusta meraja...
Mengumpul-ngumpulkan harta...
Bukan untuk sesama...
Yang membutuhkan...
Melainkan kerakusan...
Tahta demi harta...
Harta demi kenikmatan...
Semuanya tercipta...
Negara yang amoral...

Hingga tiba suatu masa...
Seorang pemimpin dari rakyat...
Memimpin sebuah negara..
Tidak dengan uang...
Melainkan dengan kasih sayang...
Yang penuh perjuangan...

Uang hanyalah alat tukar...
Bukan segala-galanya...
Yang mengatur kenegaraan...
Nafas kenegaraan...
Nafas kerakyatan...
Berasal dari Tuhan...
Bukan dari uang...

Kasih sayang digemakan...
Petugas negara begitu pedulinya...
Rakyat menolong sesamanya...
Yang susah dan lapar...
Sampai semuanya...
Terpenuhi kebutuhan...
Sandang...
Pangan...
Dan papan...
Juga kebutuhan fisiologis manusia...
Terpenuhi dengan sempurna...
Sampai seluruhnya...
Merasa aman, damai, dan sentosa...

Negara yang dibangun dengan...
Kasih sayang...
Niscaya kuat pondasinya...
Tumbuhlah kejujuran...
Mekarlah keadilan...
Benderang kebahagiaan...
Karena Negara dipimpin seorang...
Dengan nurani yang indah...
Suci, agung dan mempesona...
Membuat rakyat kuat...
Saling derma tenaga...
Waktu dan pertolongan...
Kontribusi yang nyata...
Satu kesatuan persatuan...
Kekeluargaan...
Dan persahabatan...
Dalam kenegaraan...

Bhinneka tunggal ika...
Berlandaskan kasih sayang...
Bhinneka tunggal ika...
Berlandaskan kejujuran...
Bhinneka tunggal ika...
Berlandaskan kekeluargaan...
Bhinneka tunggal ika...
Berlandaskan ketuhanan...
Bhinneka tunggal ika....
Berlandaskan kesadaran...
Bhinneka tunggal ika...
Berbeda-beda tetap satu jua...

Tertanda.
Rian.
Cimahi, 1 September 2022.

Indrian Safka Fauzi untuk Kompasiana.
For our spirit... Never die!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline