Lihat ke Halaman Asli

Istudiyanti Priatmi

Fortiter in re, suaviter in modo (Claudio Acquaviva, SJ)

Nikmatnya Memetik Sayur dan Ikan Segar (Penghantar Hidroponik, Aquaponik, dan Organik)

Diperbarui: 9 November 2020   15:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Sayur segar tanpa peptisida dan ikan lele sehat ternyata dapat kita sediakan  dari pekarangan rumah sendiri lho.  Betapa nikmatnya dapat memetik hasil tanaman dan ikan yang kita rawat sendiri.  Sayur dapat kita jus bersama nanas madu atau masak tumis cah bawang putih plus goreng ikan lele. Nikmat mana lagi yang kamu dustakan.

Salah satu cara menghasilkan sumber pangan untuk kebutuhan rumah tangga adalah melalui bercocok-tanam secara hidroponik atau organik (pot atau polybag) dan kombinasi sayur-ikan lele melalui aquaponik.  

Lantas pertanyaan lanjutannya adalah, pekarangan yang sempit atau bahkan tidak memiliki pekarangan, karena semua halaman dipelur semen atau beton.  Nah bertanam dengan metode hidroponik dan aquaponik atau organik sangat SOLUTIF menjawab pertanyaan di atas.

SYARAT

  • Rasa cinta dan motivasi belajar
  • Sinar matahari yang cukup
  • Pupuk dan vitamin tersedia
  • Oksigen yang cukup, di ruang terbuka

Perawat tanaman dan ikan dalam hal ini hidroponik, aquaponik dan organik harus memiliki rasa cinta, sabar dan telaten.  Kita harus hati-hati memperlakukan tanaman dan ikan seolah kesayangan kita.  

Bagus kita bisikkan kata-kata penuh harapan kepada bayi benih atau sayur remaja dengan kata-kata: "Baby, tumbuh sehat yaa".  Lebih baik lagi kita beri elusan lembut, tidak perlu kecup mesra sih.  Mereka juga mahluk hidup yang memiliki naluri untuk menerima rasa cinta.  Uh huukk..

Motivasi belajar hal-hal baru konon dapat membuat kita awet muda dan tidak mudah pikun.  Belajar dapat melalui media online, ikut grup atau kelompok para pencocok-tanam, ikut penyuluhan atau pelatihan dan membaca buku.

Selanjutnya adalah sinar matahari.  Kita harus memastikan sinar matahari cukup diterima oleh tanaman.  Tanaman membutuhkan paling tidak 8 jam cahaya matahari.  

Tanpa sinar matahari, tanaman akan merana dan layu lantas mati.  Bila pekarangan kita tertutup oleh pohon besar yang membuat sinar matahari terhambat menghampiri tanaman lain di bawahnya, maka kita harus memotong ranting dan memangkas dedaunan sehingga sinar matahari dapat langsung dinikmati calon sayur.  

Namun bila pekarangan kita tertutup oleh beton atau tembok tetangga sehingga gelap-gulita dan sinar matahari tidak dapat masuk, maka lupakan mimpi kita untuk bercocok-tanam ala hidroponik, aquaponik atau organik.

Bila lahan pekarangan sempit, kita bisa gunakan instalasi hidroponik dengan sistem tower atau pipa vertikal, pipa horizontal menempel di dinding, digantung, budikdumber  aquaponik (wadah berisi ikan lele di atasnya sayur atau menggunakan polybag dan pot.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline