Lihat ke Halaman Asli

Ingatan Sihura

Kebersamaan keluarga suatu kebahagiaan sejati.

Asal Mula dan Perjanjian Sungai Oyo bersama Sungai Susua

Diperbarui: 26 Juli 2021   06:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ASAL MULA DAN PERJANJIAN SUNGAI OYO DAN SUSUA

Ilustrasi Salah Satu Bentaran Sungai [Dok. Pribadi]

Dikisahkan bahwa ada dua mata air bersaudara yang berada di pertengahan Pulau Nias. Mereka hidup berdampingan namun dan satu sama lain saling menghibur dengan keluh kesah mereka yang masih berada di tengah pulau besar ini.

Suatu ketika, Oyo mengusulkan kepada saudaranya agar mereka keluar dari tengah pulau ini dan langsung bermuara ke laut lepas. Dengan senang hati, Susua menerima usul tersebut. Mereka kemudian bersepakat bahwa besok pagi tepatnya pada saat ayam jago berkoko, mereka akan mulai berangkat dan langsung mengarahkan tujuannya ke laut.

Selain perjanjian untuk berangkat secara bersama, mereka juga membuat kesepakatan yang berupa kutukan jika salah satu diantara mereka ingkar janji. Mereka bersepakat bahwa jika salah satu diantara mereka ingkar janji, ia tidak akan sampai ke laut melainkan melalang buana kemana-mana.

Dalam istrahat mereka pada malam harinya, Oyo kemudian berpikir-pikir bahwa selama ini ia-lah yang terlemah diantara mereka. Ia kemudian merencanakan perjalanan lebih awal. Ia berencana untuk mencoba menelusuri kaki gunung, karena itu mudah dilalui.

Benar saja, ia kemudian lupa akan perjanjian mereka. Di tengah malam yang gelap dan tanpa sepengetahuan Susua, ia berangkat diam-diam. Ia menyusuri daerah barat menuju ke utara Pulau Nias dan mengintari kaki pegunungan dengan terus berputar-putar.

Pagi hari saat ayam berkokok, Susua menyadari adanya yang kurang beres karena tidak adanya tanda-tanda saudaranya Oyo. Ia kemudian berteriak memanggil dan mengajak berangkat. Karena tidak adanya sahutan, ia kemudian menyadari bahwa saudaranya Oyo berkhianat dan telah berangkat duluan.

 Dengan sedikit bernada marah, ia kemudian mengarahkan diri dan berjalan lurus ke arah selatan. Benar saja, Susua dengan kekuatan penuh membelah bukit dan lembah hingga sampai ke laut dengan tepat waktu.

Oyo yang sejak awal berangkat, menjadi sungguh sangat malang. Ia dengan rasa lemahnya sungguh mengalami apa yang menjadi kesepakatan yang bernada kutukan tersebut. Benar saja, ia terus mengitari daerah barat pulau Nias dan tidak persis sampai ke laut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline