Lihat ke Halaman Asli

Mengitari Chinatown di Negeri Singa

Diperbarui: 17 Juni 2015   19:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Info wisata - Perjalanan dimulai dari CHC, dilanjutkan ke Temple Street, Smith Street, dan Young Gallery. Anda bisa melepas kepenatan sambil menyeruput secangkir teh  di Tenren Tea.

[caption id="attachment_5029" align="aligncenter" width="550" caption="Chinatown Street Bazaar 2014"]

[/caption]

Etnis Tionghoa tersebar di berbagai belahan dunia. Mereka membentuk komunitas yang kemudian dikenal sebagai Chinatown atau Pecinan. Di kawasan itu, mereka hidup dan kebanyakan kawasan itu menjelma sebagai tempat mengais rezeki. Tak heran jika kawasan Pecinan kerap menjadi sentra bisnis.

[caption id="attachment_5030" align="alignright" width="300" caption="Chinese New Year Night Bazaar 2013"]

[/caption]

Singapura juga memiliki kawasan yang dihuni etnis Tionghoa. Chinatown adalah pusat para imigran asal China hidup dan menetap di Negeri Singa. Sebagai pusat belanja di Singapura, Chinatown memiliki area yang sangat luas. Tidak jarang wisatawan malah kebingungan untuk menentukan rute jalan di Chinatown.

Menyusuri Chinatown di Singapura bisa dimulai dari Chinatown Heritage Centre (CHC). Ini adalah museum sejarah dan budaya pemukiman Chinatown. Di tempat ini juga terdapat kios-kios penyedia souvenir. Tak ada salahnya jika Anda membeli satu atau dua souvenir. Tapi ingat, jangan keburu nafsu karena di tempat lain juga menyediakan souvenir serupa.

[caption id="attachment_5031" align="alignleft" width="300" caption="Opera Theatre Old Lai Chun"]

[/caption] Lanjutkan perjalanan Anda ke Temple Street. Di sini banyak terdapat bangunan khas China dilengkapi ornamen-ornamen berwarna merah. Keunikan bangunan itu memancing hasrat Anda untuk mengabadikannya. Segeralah ambil kamera kemudian berpose di depan bangunan-bangunan unik itu.

Dari Temple Street, perjalanan menuju ke Smith Street. Di sini Anda bisa menyaksikan megahnya bangunan kuno Old Lai Chun Yuen Opera Theatre. Dahulu bangunan itu berfungsi sebagai bioskop yang sangat mewah. Akan tetapi saat ini dialihfungsikan sebagai hotel, namun tetap mempertahankan arsitektur khas China.

Puas menikmati suasana Smith Street, ayunkan langkah menuju Trengganu Street untuk sampai di Sago Street. Di sini terdapat Buddha Tooth Relic Temple. Bangunan empat lantai ini adalah tempat ibadah umat Buddha sekaligus sebagai museum. Di dalamnya terdapat relic suci gigi Sang Buddha yang tersimpan rapi di lemari kaca.

Selain daya tarik relic gigi Sang Buddha, tempat ini juga merupakan surga belanja. Chinatown Night Market digelar setiap malam di sepanjang jalan, yang disebut Sago Street. Siang hari, berbagai kios menjajakan aneka souvenir menarik. Ingat, pandai-pandailah menawar harga barang. Kalau beruntung, Anda bisa mendapatkan barang unik dan menarik dengan harga murah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline