Lihat ke Halaman Asli

Syaiful W. HARAHAP

TERVERIFIKASI

Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Seks Oral dan Seks Anal Cegah Kehamilan di Masa Pacaran Tapi Ada Risiko Penularan IMS dan HIV/AIDS

Diperbarui: 5 Mei 2024   11:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber: libertyvillagedentalcare.com)

Di beberapa pelatihan wartawan dan aktivis AIDS dalam penulisan berita empati tentang HIV/AIDS biasanya ada pertanyaan ini: Apakah ada kemungkinan kasus HIV/AIDS terdeteksi pada perempuan yang masih perawan?

Dengan catatan: perempuan itu tidak pernah transfusi darah, tidak pernah memakai Narkoba (narkotika dan bahan-bahan berbahaya) dengan jarum suntik secara bergiliran) dan tidak dilahirkan oleh ibu yang mengidap HIV/AIDS serta tidak pernah menyusu air susu ibu (ASI) kepada perempuan pengidap HIV/AIDS.

Pertanyaan itu menggelitik karena sudah jamak di masyarakat terkait dengan materi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang HIV/AIDS yang diramu dengan moral yang justru berupa mitos (anggapan yang salah) tentang HIV/AIDS penularan HIV/AIDS selalu dikaitkan dengan zina, pelacuran, selingkuh, seks bebas* dan gay.

Baca juga: Kapan Penularan HIV/AIDS Bisa Terjadi pada Seks Bebas?

Sebagian besar peserta akan mengatakan ini: Tidak mungkin! Soalnya, perempuan tersebut tidak pernah melakukan hubungan seksual, dalam hal ini zina dan 'seks bebas.'

Padahal, penularan IMS dan HIV/AIDS bukan karena sifat hubungan seksual (zina, pelacuran, selingkuh, seks bebas dan gay), tapi karena kondisi saat terjadi hubungan seksual yaitu salah satu atau keduanya mengidap IMS atau HIV/AIDS atau keduanya dan laki-laki tidak memakai kondom. Ini fakta medis.

Baca juga: Sebut Tertular HIV/AIDS akibat Seks Bebas adalah Hoaks

Ada fenomena yang luput dari perhatian tapi merupakan fakta di social settings yaitu tidak sedikit pasangan yang pacaran baik antar remaja, orang dewasa maupun perselingkuhan, yang lebih memilih melalukan hubungan seksual yang tidak menyebabkan kehamilan, yaitu seks oral dan seks anal daripada laki-laki memakai kondom.

Memang, perempuan pada pasangan remaja dan dewasa yang pacaran serta yang selingkuh terhindar dari risiko hamil. Tapi, risiko tertular penyakit justru sangat tinggi karena secara medis hubungan seks anal jauh lebih berisiko sebagai media penularan infeksi menular seksual (IMS) dan HIV/AIDS atau keduanya sekaligus.

IMS adalah infeksi menular seksual yaitu penyakit-penyakit infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual, di dalam dan di luar nikah, antara pengidap IMS ke orang lain dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom, yaitu: kencing nanah (GO), raja singa (sifilis), klamdia, jengger ayam, virus hepatitis B, virus kanker serviks, trikomona, herpes genitalis, dan kutil kelamin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline