Lihat ke Halaman Asli

Syaiful W. HARAHAP

TERVERIFIKASI

Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Dihantui AIDS Setelah Seks Pertama Kali dengan PSK

Diperbarui: 9 Januari 2019   13:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber: niaid.nih.gov)

Tanya Jawab AIDS No 3/Januari 2019

Pengantar. Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat, telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan tanpa menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar semua pembaca bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Tanya-Jawab AIDS ini dimuat di: "AIDS Watch Indonesia" (www.aidsindonesia.com) dan kompasiana.com/infokespro. Yang ingin bertanya, silakan kirim pertanyaan ke Syaiful W. Harahap, melalui: (1) Telepon (021) 8566755, (2) e-mail: aidsindonesia@gmail.com, (3) SMS 08129092017, dan (4) WhatsApp:  0811974977. Redaksi.

*****

Tanya:  Saya baru saja melakukan hubungan intim (seks-peng.) pertama kali, dan itu saya lakukan dengan pekerja seks komersial. Sekarang saya kepikiran dan ketakutan terkena AIDS. (1) Bagaimana caranya untuk mengetahui terkena atau tidaknya (tertular atau tidak tertular HIV/AIDS-peng.)? Saya baru pertama kali melakukannya. Saya jadi kepikiran terus. (2) Bagaimana risikonya, apakah ada kemungkinan saya tidak tertular? (3) Risikonya lebih besar tertular atau tidak tertular? (4) Jika saya tes sekarang apakah sudah bisa diketahui apakah saya tertular atau tidak? Soalnya saya hawatir. Saya juga tidak tahu PSK tsb. idap AIDS atau tidak.

Pemuda "X" di Lampung, via WA (9/1-2019)

Jawab: (1) dan (4) Bagi orang-orang, laki-laki dan perempuan, yang pernah atau sering melakukan perilaku seksual yang berisiko tertular HIV, al. sering seks tanpa kondom di dalam dan di luar nikah dengan pasangan yang berganti-ganti dianjurkan tes HIV. Soalnya, bisa saja ada di antara pasangan yang berganti-ganti tsb.mengidap HIV/AIDS sehingga ada risiko penularan.

Tes HIV bisa akurat jika dilakukan minimial 3 bulan setelah seks berisiko, dengan catatan pada rentang waktu 3 bulan ke depan tidak boleh seks berisiko. Tes HIV dengan reagen ELISA bukan mencari virus di darah, tapi antibody HIV. Nah, antibody HIV ini baru bisa dideteksi di daerah setelah tertular HIV tiga bulan.

(2) dan (3) Secara teoritis dalam 100 kali hubungan seksual tanpa kondom dengan yang mengidap HIV/AIDS di dalam dan di luar nikah ada 1 kali terjadi penularan HIV. Masalahnya adalah tidak bisa diketahui para hubungan seksual yang keberapa terjadi penularan HIV. Bisa pada hubungan seksual yang pertama, kedua, kelima, kedua puluh, ketuju puluh atau bahkan yang ke-100.

Itu artinya setiap hubungan seksual yang berisiko, seperti dilakukan tanpa kondom dengan pasangan yang berganti-ganti di dalam dan di luar nikah, ada risiko tertular.

"Nasib" Saudara tergantung kepada status HIV PSK yang jadi teman kencan Saudara. Kalau PSK itu tidak mengidap HIV/AIDS Saudara 'selamat' dari HIV/AIDS, tapi belum tentu lolos dari penyakit-penyakit lain yang juga ditularkan melalui hubungan seksual tanpa kondom, seperti sifilis (raja singa), kencing nanah (GO), virus hepatitis B, dll. jika PSK tsb. idap sifilis, GO atau hepatitis B atau bisa ketiganya sekaligus.

Yang membuat kondisinya kian runyam adalah orang-orang yang tertular HIV/AIDS atau pengidap HIV/AIDS tidak bisa dikenali dari fisik dan keluhan kesehatan karena tidak ada gejala-gejala yang khas AIDS pada fisik orang-orang yang mengidap HIV/AIDS.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline