Lihat ke Halaman Asli

Indra Rahadian

TERVERIFIKASI

Pegawai Swasta

Pantun Rindu Bahaya

Diperbarui: 7 Oktober 2020   11:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pribadi

#1

Semakin tinggi pohon, semakin jauh dari akarnya.
Semakin deras hujan, semakin tergenang tinggi airnya.
Semakin tinggi jabatan, semakin jauh dari rakyatnya
Semakin keras bicara, semakin kurang dari benarnya.

#2

Harimau hanya makan satu mangsa dalam semalam.
Kerbau tak menghabiskan padang rumput dalam sehari.
harimu sibuk menebar prasangka dan benci di setiap jam.
Kilahmu mengatasnamakan rakyat di sana sini.

#3

Tupai melompat dari pohon ke pohon, mencari makan.
Beruk memanjat pohon, memetik banyak buah kelapa.
Seperti tak habis berita buruk, di layar tv dan koran
Buruk sangka memantik emosi, bertopeng nalar dan agama.

#4

Kapal berlayar bila tak karam, akan kembali ke dermaga.
Bintang utara tak pernah menyesatkan pelaut yang mencari arah.
Di depan layar berkoar aksi penyelamat bangsa dan negara.
Berharap mendulang simpati rakyat, dalam kemelut sumpah serapah.

#5

Pisau belati tajam ujungnya.
Bila tertusuk bisa berdarah.
Orang berakal, baik hatinya.
Membaca pantun tak perlu marah.

Batam, Oktober 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline