Lihat ke Halaman Asli

Rekor Muri untuk TNI AD

Diperbarui: 4 Juli 2017   10:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) bertugas menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI dari ancaman musuh. Tapi prestasi yang dicapai TNI AD terkait dengan tugasnya sebagai prajurit profesional yaitu sebagai jago menembak patut diacungi jempol. Bagaimana tidak TNI AD menjadi juara 10 kali berturut-turut pada ajang lomba Tembak Internasional beberapa bulan yang lalu. Jika melihat catatan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) satuan TNI AD sudah sewajarnya dan layak diberikan penghargaan karena torehanprestasiprajuritnya di tingkat internasional.

Seperti diketahui bersama bahwa pada Juni 2017 lalu daerah Jakarta Utara dipenuhi prajurit TNI AD berseragam lengkap. Pada waktu itu Jaya Suprana School of Performing Arts memberikan  penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk prestasi tingkat Internasional. Tak heran, jika tentara yang hadir mengenakan beberapa medali di dada kiri dan kanan seragamnya. Medali berpita hijau kuning itu, terukir tulisan AASAM alias Australian Army Skill at Arms Meeting sebuah kompetisi menembak negara Asia-Pasifik.

Di ajang AASAM 2017 yang diselenggarakan Angkatan Darat Australia, kontingan TNI AD kembali mempertahankan predikat sebagai juara umum. Bertarung dengan sejumlah peserta dari negara-negara lain yaitu Australia, Jepang, Uni Emirat Arab, Anzac, Philipina, US Army, Inggris, Kanada, Malaysia, Thailand, US Marines, Korea, Singapura, New Zealand, Kamboja, Timor Leste, Tonga, PNG dan Perancis. Kontingen TNI AD memboyong 28 medali emas, enam perak, dan lima perunggu dari total 68 medali emas yang dilombakan. Dengan kembali menorehkan prestasi menjadi Juara Umum pada tahun 2017 ini, tim TNI AD mencatatkan diri sebagai juara umum untuk ke-10 kalinya secara berturut-turut sejak 2008. Berkat capaian tersebut Tim Petembak AASAM TNI AD mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia.

Dalam kompetisi tersebut, Indonesia mengalahkan kontingen tuan rumah Australia yang menempati posisi dua dengan 14 emas. Serta kontingen Jepang diurutan tiga yang hanya mengumpulkan 10 emas. Beberapa kategori diperlombakan di kompetisi tersebut. Mulai dari kategori beregu, hingga perorangan. Untuk kategori perorangan, penghargaan diberikan kepada Letda Inf Safrin Sihombing (Kopassus), Serda Misran (Kostrad), Serda Suwandi (Kostrad), dan Serda Wolly Hamsan (Kostrad).

Amerika saja sampai menurunkan dua tim. US Army dan US Marine. Tapi masih di bawah Australia dan Jepang. Kita (Indonesia), selain juara umum, juga mendapat penghargaan sebagai Kontingen Terbaik Internasional serta The Best of The Best Individual Shooter Internasional yang diraih oleh Serda Wolly. Prestasi tersebut pun mendapat apresiasi dari MURI dengan menyerahkan plakat peraih rekor. Ketua Umum sekaligus pendiri MURI Jaya Suprana, menyerahkan secara simbolis plakat MURI kepada Ainurrahman.

"Ini merupakan anugerah bagi TNI AD yang bisa juara umum 10 kali berturut-turut. Ini rekor dunia," kata Jaya saat menyerahkan plakat MURI. Selain TNI AD, MURI juga memberikan piagam penghargaan untuk tiga kategori lainnya. Yaitu, piagam MURI kategori Jenderal Besar TNI paling produktif menulis buku untuk Jenderal Besar TNI (Purn) Abdul Haris Nasution. Apa yang diberikan oleh MURI kepada TNI AD sangat pantas, karena mereka telah mengharumkan nama bangsa dan negara di dunia Internasional.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline