Lihat ke Halaman Asli

Mega Widyastuti

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Jatuh pada Hati yang Telah Berpenghuni

Diperbarui: 21 Juli 2023   06:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cinta datang tanpa permisi
Membawa suka cita pada insan yang disinggahinya
Memberi warna pada setiap ruang yang tadinya kelabu
Tapi kenapa pergi meninggalkan luka yang mendalam?

Katakan padaku, bagaimana cara untuk menghentikan harap?
Jika saja aku bisa memilih, aku tidak ingin jatuh hati padamu
Sebab, terlalu banyak tembok yang menghalangi kita..
Keyakinan dan usia adalah yang paling menentangnya

Berawal dari sebal yang menjelma jadi kagum
Berawal dari jenuh yang menjelma jadi tantangan baru
Berawal jadi keinginan untuk dekat dan terkabul

Saat itu aku terjebak dalam asrama
Hari hariku menjadi begitu indah dan menyegarkan
Tiada malam kulewati tanpa menanti hari esok untuk bertemu
Tiada hari kulewati tanpa penyesalan setelah kita bercengkrama

Tapi kenapa kamu begitu jahat?
Menarikku kedalam lingkaran yang sama dengan wanita pilihanmu
Semangatku yang tadinya berapi-api mulai padam
Ruangan yang tadinya berwarna berubah jadi kelabu
Hari hari yang tadinya kunantikan, kuberharap tidak akan datang

Aku terlanjur menaruh hati,
Aku terlanjur meloncat riang tak karuan lalu tergelincir kedalam lubang nestapa,
Sakit sekali
Harapku seolah pupus
Tapi hari esok pasti akan datang
Aku tertatih menjalaninya,
Semoga bisa
Hanya soal waktu, aku pasti pulih
Dan akan kupastikan kedepannya untuk jatuh pada hati yang belum berpenghuni

Poem by a little bit of Mega




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline