Lihat ke Halaman Asli

Imanuel Lopis

TERVERIFIKASI

Petani

Sang Merah Putih Berkibar Tanpa Tali, Kusam dan Robek

Diperbarui: 6 Agustus 2023   15:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potret bendera yang kusam, bolong dan tanpa tali penggerek. Gambar: dokumentasi Imanuel Lopis.

Bulan Agustus merupakan bulan yang penuh dengan semarak kemerdekaan karena HUT RI tepat pada 17 Agustus. Ada begitu banyak kegiatan dalam rangka memperingati HUT ke 78 di tahun ini.

Salah satu hal dalam semarak kemerdekaan ini adalah pengibaran bendera merah putih di depan setiap rumah.  Pengibaran bendera ini wajib dan berlangsung sepanjang bulan dari 1-31 Agustus 2023.

Di daerah kami yakni Desa Maunum, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Propinsi Nusa Tenggara Timur, bendera sudah berkibar. Di halaman depan setiap rumah sudah terpasang bendera pada tiangnya.

Tiang-tiang bendera di rumah warga berupa batang kayu atau bambu. Ada tiang dengan cat putih atau baluran kapur sehingga berwarna putih dan ada yang hanya polos begitu saja.

Tiang bendera dari kayu atau bambu dengan warna putih atau polos tidaklah masalah. Persoalannya adalah banyak bendera yang berkibar di depan rumah warga tersebut dalam kondisi pucat/pudar, kusut bahkan robek. Warna bendera sudah tidak lagi cerah atau terang.  

Bendera-bendera merah putih milik warga tersebut pasti sudah berusia puluhan tahun sehingga pucat dan sobek. Di rumah kami sendiri pernah ada sebuah bendera tua yang kami kibarkan setiap Agustus selama puluhan tahun hingga pucat dan sobek. Bendera usang tersebut kemudian kami ganti dengan bendera baru pada beberapa tahun lalu.

Pemandangan miris lainnya yaitu banyak bendera-bendera yang terpasang langsung pada tiang tanpa tali untuk menggerek bendera. Tidak seperti pengibaran bendera pada umumnya yang menggunakan tali nilon putih berukuran kecil untuk menaikan/menurunkan bendera.

Saya lihat salah satu bendera menggunakan tali nilon namun yang berukuran sangat kecil seperti benang. Tali nilon tersebut biasa para tukang bangunan gunakan sebagai garis penanda saat membangun fondasi atau tembok agar lurus.

Banyak warga di daerah kami yang tidak memiliki tali nilon putih sehingga mengikat langsung bendera ke ujung tiang. Setelah itu menancapkan tiang dengan benderanya ke tanah. Nanti pada akhir bulan Agustus barulah mencabut tiang tersebut untuk membuka benderanya.

Rata-rata kami merupakan warga dengan kondisi ekonomi lemah sehingga sulit membeli bendera baru dan tali nilon untuk menggerek bendera. Harga selembar bendera untuk rumahan di kisaran Rp 20.000. Harga tali nilon per meter Rp 2.500 sehingga butuh Rp 20.000 untuk 8 meter.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline