Lihat ke Halaman Asli

Lukman Hamarong

Sangat sulit menjadikan aku seperti kamu, karena aku adalah aku, kamu ya kamu

Mengintip Euro 2012, Inggris Mencoba Lampiaskan Dendam

Diperbarui: 20 Juni 2015   03:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Peristiwa pada 24 Juni 2012 tentu tak akan dilupakan Inggris begitu saja. Dua tendangan penalti dari duo Ashley, Young dan Cole, gagal menembus gawang Gianluigi Buffon pada adu tendangan penalti. Italia pun mengubur asa The Three Lions untuk melangkah ke babak Semifinal Euro 2012 silam. Nah, kesempatan membalas kekalahan “arisan” dari Italia ada di depan mata. Partai perdana Grup D Piala Dunia 2014 menjadi panggung yang tepat menghapus kepedihan itu.

Dengan pelatih yang masih sama di kedua kubu, Inggris dan Italia bakal bentrok di Stadion Arena Amazonia di Kota Manaus, Minggu pagi besok. Inggris jauh-jauh hari sudah menyalakan api semangat untuk mencoba melampiaskan dendam atas kekalahan di Perempatfinal Euro 2012 lalu. “Saya ingin memenangi partai melawan Italia. Ketika mendapatkan bola, kami akan berusaha mempertahankannya,” Komentar Pelatih Roy Hodgson ini diucapkan pada pekan lalu sebelum berangkat ke Brasil.

Hodgson harus bisa memantik semangat para pemainnya yang kebanyakan masih berusia muda, namun penuh talenta. Hodgson harus bisa menjadi motivator di ruang ganti pemain ataupun di bench. Hodgson kudu mempersiapkan plan B jika gagal menembus tembok kokoh Italia yang dikenal sangat rapat dan ketat bila diserang secara sporadis. Dengan perpaduan pemain berpengalaman dan pemain muda yang berbakat, tidak mustahil Inggris mampu membalaskan dendam atas kekalahan di panggung Euro 2012 lalu.

Sebaliknya Italia tidak mudah ditaklukkan hanya bermodalkan semangat saja. Butuh pemain yang betul-betul mampu menjadi pembeda ketika kebuntuan tercipta. Pemain muda debutan seperti Luke Shaw, Raheem Sterling dan Adam Lallana, butuh pendamping yang tepat, yang tentunya punya pengalaman bertanding lebih baik. Pun dengan Daniel Sturridge di depan, harus didampingi orang yang tepat, yang punya jam terbang lebih tinggi, dan orang itu adalah Wayne Rooney.

Pengalaman Rooney, plus Steven Gerrard dan Frank Lampard sangat dibutuhkan guna melengkapi harmonisasi serangan di area pertahanan lawan. Butuh kreativitas para gelendang dan naluri “membunuh” striker untuk mengalahkan Italia. Jika tidak, maka Italia yang akan membuat malu Inggris untuk kali kedua di panggung yang sangat prestisius ini. Penulis memprediksi, Inggris mampu mendulang tiga poin dari Italia. Skornya tipis, kalau bukan 1-0, mungkin 2-1. Salam Olahraga (Lukman Hamarong)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline