Lihat ke Halaman Asli

Scroll Medsos Berjam-Jam Kuat, Baca Buku Sebentar Ga Kuat?

Diperbarui: 11 November 2022   16:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemajuan teknologi turut berdampak dan melahirkan media sosial (Sumber Foto:Gramedia.com)

Seiring berkembangnya zaman, teknologi makin maju. Termasuk dalam bidang informasi dan media komunikasi. Kini tiap orang bisa mengakses berita dari mana saja tidak hanya dari media cetak, namun juga dari media elektronik. 

Selain itu, mengutip informasi dari situs resmi Kominfo bahwa 60 juta warga Indonesia memiliki ponsel atau berada pada urutan kelima dunia untuk negara pemilik gadjet terbanyak. 

Menurut Lembaga riset digital marketing Emarketer Pada tahun 2018 saja pengguna aktif smartphone di Indonesia mencapai lebih dari 100 juta orang. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat setelah Cina, India, dan Amerika.

Dengan banyaknya pengguna smartphone di Indonesia tentunya kita berharap masyarakat makin cerdas dan mampu mengikuti informasi terbaru setiap saat. Namun hal itu justru belum tercapai secara maksimal. 

Masyarakat di Indonesia menggunakan ponselnya untuk membuka media sosial seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, Twitter, Line, dan lain sebagainya. 

Tentunya isi dari media sosial ini beragam dan kebanyakan justru informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu kemajuan teknologi informasi ini rawan dengan berita Hoax dan kejahatan cyber.

Menurut data dari Wearesocial dalam kurun waktu januari 2017 mengungkap bahwa Penduduk Indonesia bisa menatap layer ponsel kurang lebih sampai 9 jam dalam sehari. Maka tidak mengehrankan jika dalam media social Indonesia menempati urutan ke 5 dunia. 

Dalam riset yang dilakukan oleh Semiocrast, suatu Lembaga independent di Paris menyatakan bahwa Kota Jakarta berada pada posisi pertama untuk kota dengan pengguna Twitter teraktif dan Kota Bandung pada posisi ke 6. Kedua kota ini bisa menghasilkan berjuta-juta tweet tiap hari.

Bagaimana dengan minat baca orang Indonesia?

Minat baca penduduk Indonesia sangat memprihatinkan. UNESCO menuturkan bahwa Indonesia berada pada urutan ke dua dari bawah dalam hal literasi dunia. Ini menunjukan bahwa minat baca warga Indonesia sangat rendah, hanya 0,001%. Artinya, dari 1000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline