Lihat ke Halaman Asli

Ilyani Sudardjat

TERVERIFIKASI

Biasa saja

Mesir, Negeri Para Sufi yang Meredup

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa minggu terakhir di Mesir, kami diajak temen Al Azhar untuk mengikuti pengajian Syekh Yusri al Hasani, salah seorang pengajar di Al Azhar dan pengikut tarikah Syaziliah. Ya karena dilalahnya lagi pengen ngaji juga, kamipun ikut aja.

Pengajian dilakukan setiap hari Jumat, abis Jumatan. Pembahasan yang dilakukan adalah kajian Al Hikam, karangan Atthoilah. Lumayan banyak muridnya, tetapi kebanyakan dari Indonesia, Malaysia, dan ada juga beberapa tampang Rusia yang ikutan. Yang dari Mesir malah dikit banget. Wadow, ternyata ngajinya pake bahasa arab. Kirain diselingin inggris juga. Jadinya aku cuman bisa dombloh deh, hehee

Ehmm, sebenarnya walaupun baru kali itu ikutan mengajinya, tetapi aku beberapa kali baca tentang beberapa tokoh sufi penganut Syaziliah ini. Diantaranya yang kutau misalnya Syekh Alawi, yang disebut sebagai Wali Sufi Abad 20 oleh Martin Lings. Murid muridnya kebanyakan adalah filsuf barat, seperti Guenon, Schuon, dan sebagainya, yang menjadi muslim (termasuk Martin Lings) oleh sang wali.

Dan beberapa tokoh agama yang berpengaruh hingga ke Indonesia, seperti Busyiri (pengarang Al Barzanji), Atthoillah, juga pengamal tarikah ini. Mereka, tokoh tokoh tersebut (bersama tokoh agama lainnya) meletakkan pondasi kehidupan agama yang toleran, indah, dan 'rahmatan lil alamin' di masyarakat Mesir.

Sedangkan Al Banna (juga seorang sufi, pengamal tarikah Syaziliah), meletakkan pondasi gerakan islam yang paling berpengaruh di dunia muslim, Ikhwanul Muslimin. Walaupun sekarang gerakan ini kurang begitu 'diwarnai' lagi oleh pemikiran sufistik, melainkan oleh naiknya pengaruh  kelompok Salafi di dalamnya, yang belum dominan, tetapi mereka mempunyai target untuk dominan.

Selain Syaziliah, di Mesir juga terdapat tarikah Rivai, Qadiriah, dan lain lain.  Makanya, suka disebut juga Mesir ini negeri para sufi. Tetapi, cahaya sufi ini kian meredup.

Kelompok Salafi bagi Sufi dan Koptik di Mesir

Sekarang, kekuatan yang sedang naik di Mesir adalah kelompok Salafi. Kelompok ini menguasai 24% pemilihan umum parlemen di Mesir, no.2 setelah IM yang meraih 47%. IM sendiri merupakan organisasi terbuka, dan tampaknya Salafi juga sudah memasuki IM dan mulai mendominasi IM.

Walaupun kelompok ini tidak mengikuti demo revolusi menentang Mubarrak dan militer, tetapi ikut mengambil keuntungan dari sistem demokrasi di Mesir. Selama ini kelompok Salafi mendukung Mubarrak dan mendukung perjanjian Mesir-Israel. Tentu berbeda dengan IM yang digencet habis oleh Mubarrak dan Sufi yang semakin terpinggirkan.

Dan kenapa sy khusus menulis tentang Salafi ini? Kalau mereka menjalankan prinsip damai, menjunjung tinggi perbedaan di masyarakat,  tentu saja tidak masalah. Tetapi beberapa kejadian berikut menunjukkan bahwa mereka mulai menunjukkan taring kekuasaannya terhadap umat muslim yang lain. Begitu juga terhadap kelompok minoritas Kristen Koptik di Mesir.

Beberapa kejadian ini menunjukkan hal tersebut: penghancuran tempat suci para sufi di beberapa mesjid. Begitu juga, kelompok Salafi juga menghalangi doa doa sufi dipanjatkan di mesjid ini. Dan mereka juga menghalangi ziarah kubur.  Hal ini sungguh memicu kemarahan beberapa Syekh Al Azhar, yang lantas demonstrasi turun ke jalan menentang tindakan anarkis ini. Dan akhirnya Grand MUfti Mesir 'memaksa' Salafi untuk rekonsiliasi dengan kelompok Sufi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline