Ilustrasi. Foto: SHUTTERSTOCK/WILLIAM POTTER dipublikasikan kompas.com
Satu ketika di masa lalu, ada bank yang menawarkan menabung tanpa bunga dan tanpa potongan. Mendengar tawaran itu aku langsung bergegas membuat rekening.
Jadi, ceritanya aku menabung hanya untuk mengamankan uang setelah gajian. Uang gaji yang cukup untuk sebulan dan sisa dikit.
Kenapa perlu diamankan? Karena kalau tak ditabung, nanti pasti ada hasrat untuk memakai uang itu. Maka, untuk menahan hasrat itu, ditabunglah uangnya.
Kalau punya hasrat dan uang tidak di genggaman, kan terpaksa harus menahan hasrat. Kalau hasrat ditahan, beberapa jam setelahnya hasrat itu hilang. Sebab, hasrat itu sering hanya sesaat.
Karena uang di tabungan tak seberapa, maka jika pun ada bunga juga tak seberapa. Lalu, karena uang di tabungan tak seberapa, kalau kena potongan tiap bulan sangat terasa.
Maka ketika ada bank yang memiliki program tanpa bunga dan tanpa potongan, aku langsung buat rekening. Saya senang sekali waktu itu. "Ini yang aku cari," kataku.
Sebenarnya penekanannya adalah tidak ada potongan karena uangku tak seberapa. Jadi ketika tak ada potongan dan tak ada bunga, tak masalah.
Beberapa bulan kemudian, ketika setor uang untuk ditabung, ada yang janggal. Sebab, ada potongan pada tabunganku.
Lalu, bertanyalah ke pihak bank. Ternyata program tabungan tanpa bunga dan tanpa potongan, telah berakhir.