Pada akhirnya, jiwa sang pencinta akan menuntut untuk menyamai Sang Kekasih.
Bagaimana pun caranya dia akan berusaha untuk menyukai dan bahkan menjadi pribadi yang (sifatnya) menyerupai "being" sang kekasih.
Misal, dirimu sudah mencintai Tuhan.
Sifat "Maha Sabar, Maha Pengasih, Maha Penyayang" sedikit banyak akan kamu terapkan dengan tepat dan detail juga dominan dalam dirimu.
Kamu akan berlaku sabar, pengasih, juga penyayang terhadap semua makhluk.
Bagaimana jikalau dirimu mencintai manusia?
Sedikit banyaknya, kamu berusaha untuk menyukai setiap "sesuatu" yang ia sukai.
Bahkan, "sesuatu" tersebut sudah engkau cintai?
***
Maka, kemudian ada yang namanya istilah , " Sang pencinta dan sang kekasih adalah satu kesatuan".
Dalam ungkapan manusia biasa bisa diungkapkan sesederhana seperti demikian...
"Aku ingin dirimu menjadi bagian dari diriku".