Lihat ke Halaman Asli

IKASSLAV

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia

Inilah Lima Dongeng Rusia Paling Populer

Diperbarui: 8 Juli 2022   12:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dongeng merupakan cerita yang tidak benar-benar terjadi atau biasa disebut fiksi. Dongeng sebagai karangan yang diceritakan secara turun temurun bisa bersifat menghibur dengan mengandung pesan moral dan edukasi yang tinggi. Terkadang, cerita dongeng dibuat karena terinspirasi dari suatu peristiwa sekitar sang penulis.

Tidak hanya di Indonesia yang populer dengan dongeng-dongengnya, Rusia juga memiliki banyak dongeng yang sangat menarik. Ketika orang Rusia masih buta huruf, mereka menghibur diri dengan menciptakan ribuan dongeng yang diceritakan dari generasi ke generasi. Anak-anak dan orang dewasa Rusia menjadikan dongeng sebagai hiburan favoritnya. Pada malam hari, mereka berkumpul bersama untuk mendengarkan cerita-cerita khayalan sambil membuat sepatu kulit atau melakukan pekerjaan lain. 

Seperti dongeng pada umumnya, dongeng-dongeng Rusia sarat akan pesan moral yang terinspirasi dari kehidupan sehari-hari, seperti dongeng tentang binatang, makhluk aneh yang hidup di suatu tempat ataupun sang pangeran dan putri. Oleh karena itu, berbagai macam dongeng inilah yang hasilnya membentuk karakter orang Rusia dengan menjamin kelestarian budayanya. Aleksandr Afanasyev, seorang penulis pada abad ke-19, misalnya, berperan besar dalam melestarikan warisan cerita rakyat Rusia.

1. " " (Baba Yaga)


Tokoh Baba Yaga masih sering digunakan untuk menakuti anak kecil yang nakal. Penyihir tua itu tinggal di sebuah gubuk di tengah hutan. Gubuk itu memiliki kaki ayam, sementara Baba Yaga dapat terbang dengan lesung raksasa yang dikemudikan dengan alu besar. Suatu hari, seorang ibu tiri mengirim putri tirinya yang ia benci kepada Baba Yaga untuk menjadi pelayannya. Baba Yaga menyuruh gadis itu bekerja, tetapi ternyata dia hanya ingin memakannya. Gadis itu berencana melarikan diri. Binatang-binatang hutan, bahkan benda-benda mati membantunya karena dia adalah seorang gadis yang baik hati dan penuh kasih sayang kepada semua makhluk. Setelah mengetahui istrinya telah membahayakan putrinya, sang ayah sangat marah dan mengusir sang istri.

Namun, ada versi lain dari kisah Baba Yaga. Versi lain menyatakan bahwa sang ayah lah yang membawa putrinya ke Baga Yaga (seperti dalam kisah Morozko atas perintah istrinya yang jahat). Alih-alih disuruh bekerja dan hendak dimakan, gadis itu malah berteman dengan Baba Yaga. Kemudian, sang ayah menculik putrinya dan membawanya kembali ke rumah. Baba Yaga menjadi sangat marah, sehingga yang tersisa dari gadis itu hanya lah tulang-tulangnya.

2. "" (Morozko)


Rusia juga memiliki cerita "Cinderella" versinya sendiri. Dongeng ini menginspirasi film Soviet yang populer dan biasanya ditayangkan di televisi selama liburan Tahun Baru. Seorang ibu tiri yang jahat tidak menyukai putri tirinya, Marfusha (dalam film, dia disebut Nastenka) dan meminta suaminya untuk membawanya ke hutan pada musim dingin, lalu meninggalkannya di sana. Gadis itu ditemukan oleh sesosok Kakek Salju (Morozko) yang bertanya tiga kali apakah dia kedinginan. Dengan rasa menggigil, gadis itu menjawab bahwa dia merasa hangat. Morozko yang tersentuh oleh kelembutan hatinya, akhirnya menyelamatkannya dan memberinya hadiah yang mewah, beserta mantel bulu yang hangat.

Mendengar peristiwa itu, ibu tiri merasa iri. Dia menyuruh putri-putri kandungnya yang manja agar dibawa ke hutan. Namun, mereka tidak begitu baik kepada Morozko, sehingga mereka pun dibiarkan membeku di tengah hutan dengan cuaca yang sangat dingin. Mungkin, versi paling terkenal dari kisah ini adalah "Dua Belas Bulan" karya Samuil Marshak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline