Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Produksi Menurut Prespektif Islam

Diperbarui: 14 Oktober 2017   07:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

NAMA : IKA AMALIA BERTY

NIM     : S20165010

PRODI : MANAJEMEN ZAKAT WAKAF

Produksi dapat dikatakan dengan upaya manusia menciptakan kekayaan dengan cara memanfaatkan sumber alam. Ada beberapa faktor dalam produksi yaitu: faktor tenaga alam, tenaga kerja , modal,dan manajemen. Dalam islam, memproduksi sesuatu bukanlah sekedar untuk mengkonsumsi sendiri atau di jualkepasar. Islam mengharuskan atau menekankan bahwa setiap kegiatan produksi harus pula mewujudkan fungsi social. Sebagai modal dasar berproduksi, allah telah menyediakan bumi beserta isinya bagi manusia, agar diolah untuk kemaslahatan bersama suluruh umat.  Hal ini tercer mindalam QS. Al-hadiid(57):7

امنوا لله ورسوله وا نفقوا مما جعلكم مستخلفين فيه ’ فا لذين امنكم وانفقوا لهم اجر كبير

artinya : “Percayalah kamu sekalian kepada allah beserta para rasul-Nya dan juga nafkahkanlah sebagian kekayaan mu yang allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang orang yang beriman diantara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari kekayaannya memperoleh pahala yang besar.”Hal itu terdapat pula pada Hadist tentang produksi yaitu:

عن المقدام رضى الله عنه,عن ر سول الله صلى ا لله عليه و سلم, قال: ما اكل احد طعا ما قط, خرا من ان ىا كل من عمل ىده, ؤان نبى الله داود علىه السلام, كا ن ئا كل من عمل ىده ( رواه البخا رى)

Artinya: “Dari Miqdam RA dari rasul SAW ia bersabda: tidaklah seseorang mengkonsumsi makanan hasil kerja (produksi)nya sendiri dan sesungguhnya Nabi Dawud AS mengkonsumsi dari hasil kerjanya sendiri” (HR. al-Bukhari).

Oleh karena itu, tujuan produsen tidak hanya keuntungan atau laba semata, tetapi pertimbangan produsen juga bukan semata padahal yang bersifat sumber daya yang memiliki hubungan teknis dengan output, namun juga pertimbangan kandungan berkah yang terdapat pada sumber daya maupun  output.Manusia mempunyai keinginan yang tidak terbatas untuk mendapatkan kepuasan, sehingga ia ingin mencari harta kekayaan lebih banyak untuk memenuhi keinginan dan kepuasannya. Jika seseorang berkeinginan meningkatkan taraf hidupnya di dunia yang kompetitif ini, mereka harus bersungguh-sungguh memper baiki dan mengembangkan teknik dan metodhe produksi.

Manusia sebagai faktor produksi dalam pandangan islam, harus dilihat dari konteks fungsi manusia secara umum sebagai pemimpin allah di muka bumi. Sebagai hamba allah yang sempurna, manusia memiliki dua unsur yaitu rohani dan jasmani yang saling melengkapi. Bagaimana manusia memandang faktor produksi yang lain menurut cara pandang al-quran dan hadis. Rasulullah memberikan arahan mengenai prinsip produksi yaitu:

  • Tugas manusia dimuka bumi sebagai pemimpin atau khalifah allah dan memakmurkan bumi dengan ilmu dan amalnya,
  • Islam selalu memotivasi untuk kemajuan di bidang produksi
  • Teknik produksi diserahkan kepada keinginan dan kemampuan diri sendiri dan
  • Dalam berinovasi dan beresperimen, pada prinsipnya agama islam menyukai kemudahan, menghindari mudarat dan memaksimalkan manfaat.

Melihat pentingnya peranan produksi yang sesungguhnya menentukan kemakmuran sesuatu bangsa dan taraf hidup manusia, al-quran telah meletakan landasan yang sangat kuat terhadap system produksi barang.Beberapa contoh dalam al-quran maupun sunnah rasul menunjukkan bagaimana umat islam diperintahkan untuk bekerja keras dalam mencari penghidupan agar mereka tidak mengalami kegagalan atau tertinggal dari orang lain dalam berjuang demi kalangsungan hidupnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline