Lihat ke Halaman Asli

Ihsan Nur Fikri

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Alur Film 2037, Mimpi yang Terhalang Jeruji Besi

Diperbarui: 30 September 2022   20:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Beberapa pekan lalu media sosial seperti TikTok diramaikan dengan sebuah cuplikan film yang berlatar di sebuah penjara. Film 2037, sebuah film asal Korea Selatan yang mulai ditayangkan pada 8 Juni 2022 itu berhasil menarik perhatian warganet terutama di Indonesia.

Film 2037 menceritakan tentang kehidupan seorang gadis muda berusia 18 tahun  yang  mempunyai ambisi sebagai pegawai negeri sipil. Gadis itu bernama Yon Young, dengan statusnya sebagai pelajar, Yon juga bekerja paruh waktu di sebuah kedai kopi. Yon hidup bersama ibunya, ibu Yon merupakan seorang penderita tuna rungu dan tuna wicara.

Keluarga ini hidup dalam kondisi ekonomi yang bisa dibilang tidak baik, karena kondisi itulah yang membuat mereka berdua memutuskan untuk bekerja demi keberlangsungan hidupnya. Pada film ini diceritakan bahwa ibu Yon bekerja di sebuah tempat produksi pakaian atau biasa disebut konveksi.

Suatu hari ibu Yon menghubungi Yon melalui panggilan video di handphonenya. Saat melakukan panggilan video, bos dari ibu Yon tidak sengaja melihat aktivitas yang mereka lakukan dengan raut muka yang tidak biasa. Selesai melalukan panggilan video, bos nya mengatakan kepada ibu Yon bahwa jika Yon mau menikah dengannya, maka dia akan membiayai kehidupan mereka berdua sehingga ibu nya tidak perlu lelah bekerja.

Mendengar hal itu, ibu Yon tidak terima dan menampar bosnya tersebut karena perkataannya yang dinilai tidak berniat baik kepada mereka berdua, rupanya hal itu memicu amarah bosnya.

Setelah kejadian itu, ibu Yon melanjutkan pekerjaannya yaitu menjahit baju. Saat melakukan pekerjaannya, ibu Yon mengalami kecelakaan sehingga tangannya terluka, bosnya pun berinisiatif menghubungi Yon untuk memberi tahu bahwa ibunya mengalami kecelakaan pekerjaan. Tidak lama kemudian Yon datang menemui ibunya dan mengucapkan terima kasih kepada bos ibunya.

Keesokan harinya Yon melakukan kegiatan seperti biasanya. Saat hendak pulang ke rumah, tiba-tiba Yon diculik oleh bos ibunya sehingga terjadi adegan pemerkosaan berujung pembunuhan. 

Bos ibunya tewas dipukul dengan batu besar setelah terjadi adegan pemerkosaan tersebut. Yon pun harus berurusan dengan polisi, pembelaan diri yang dilakukannya tidak dinilai sebagai bentuk pembelaan, melainkan pembunuhan.

Yon divonis hukuman 5 tahun penjara. Mengetahui hal itu, ibu Yon menangis histeris dan terlihat sangat kecewa dengan keputusan hakim. Di penjara Yon mendapat nomor 2037 sebagai nomer identitasnya sebagai narapidana, di sana dia berhasil menjalin hubungan yang baik dengan para narapidana lainnya.

Masalah datang tidak hanya itu saja, saat mendekam di penjara Yon diketahui mengandung anak dari hasil pemerkosaan tersebut. Mengetahui hal itu, Yon mencoba untuk membunuh anak yang sedang dikandungnya dengan cara menusuk perutnya menggunakan pecahan kaca namun tidak berhasil, rupanya hal itu membuat Yon makin tambah stres.

Berkat dukungan dari teman-teman narapidananya, dia kembali mengingat ambisinya dan bersemangat untuk hidup. Di akhir film diperlihatkan anak Yon yang sudah lahir diasuh oleh orang lain dan Yon yang sedang bersiap-siap untuk menghadapi ujian penerimaan pegawai negeri. Yon berhasil melewati semua masa krisis tersebut dan kembali menjalani kehidupan normalnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline