Lihat ke Halaman Asli

Ignasia Dyah M P

Bachelor of Communication Science

Hanya Kesetaraan Yang Mereka Inginkan: "The Hate U Give" dan "Mical"

Diperbarui: 14 Desember 2020   17:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: dokumen pribadi

Kita sama kita setara, kalimat yang sering didengar dalam kehidupan. Memilih jalan sendiri tanpa harus dibatasi oleh identitas yang melekat pada diri. Apa yang terjadi jika semua hal tersebut hanya sebuah harapan belaka? Atau memang itu hanya omong kosong? Begitulah perjuangan Starr dalam The Hate U Give (2018) dan Michael dalam Mical (2020) digambarkan. Harmonis namun miris, ditambah lagi menceritakan sebuah realitas yang berjalan begitu tragis.

Teknologi dan film sudah mengalami kemajuan yang pesat, namun tidak dengan isu rasisme yang masih melekat dalam realitas sosial. Maka, tidak mengherankan jika kita masih hidup seperti pada zaman penjajahan, yang berkuasa selalu menindas yang terjajah.

Film mampu untuk menghantarkan pesan rasisme tersebut kepada audiens, secara tidak langsung film memiliki pengaruh pada masyarakat. Pengaruh itu dapat muncul jika negosiasi makna yang dilakukan oleh masyarakat lemah, maka akan semakin besar pengaruh film terhadap masyarakat. (McQuaill, 1991:101)

Rasisme merupakan suatu gagasan yang mengatakan bahwa gabungan dari ciri-ciri fisik seperti kepribadian, pemikiran, budaya atau gabungan dari itu semua, menimbulkan sifat superior dari ras dan golongan tertentu terhadap ras dan golongan yang lain yang memiliki perbedaan (Marger, 1994, p.29). Sehingga dapat dikatakan bahwa rasisme merupakan faktor utama yang mendukung diskriminasi sosial terhadap ras dan golongan tertentu.

Rasisme erat kaitannya dengan ras. Berbicara mengenai ras, apa yang pertama kali kita pikirkan setelah mendengar kata tersebut? Tidak jauh dari apa yang terlihat bukan? Fisik yang menjadi sasaran utama dalam rasisme. Selain itu rasisme juga dapat dibentuk dari adanya perbedaan dalam sisi psikologi, ideologi hingga ekonomi.

Rasisme hingga diskriminasi terlihat baik secara non-verbal maupun verbal dalam kedua film ini. Menohok hati memang, ketika kita harus melihat dan mendengar secara langsung bagaimana rasisme hingga diskriminasi dibalut dalam film ini.

Rasisme dalam The Hate U Give (2018)

Poster Film The Hate U Give yang tayang pada tahun 2018 (Sumber: amazon.com)

Terdapat perbedaan ras yang sangat ditonjolkan dalam film besutan George Tillman Jr.ini. Kelompok ras kulit putih dapat dilihat dari beberapa karakter seperti polisi hingga anak-anak sekolah. Ras berikutnya adalah ras kulit hitam yang ditunjukkan oleh pemeran utama yaitu Starr yang diperankan oleh Amandla Stenberg.

Ketidakseimbangan antara ras kulit hitam dan kulit benar-benar diperlihatkan. Pandangan negatif selalu ditunjukan oleh ras kulit putih kepada ras kulit hitam. Mereka selalu memandang bahwa ras kulit hitam selalu berbuat tindakan kriminal. Begitupun sebaliknya, ras kulit hitam merasa bahwa ras kulit putih selalu merendahkan dan memandang mereka secara berbeda.

Cuplikan Film The Hate U Give (Sumber: tangkapan layar pribadi)

Hal tersebut tergambarkan secara non-verbal dalam salah satu adegan yang memperlihatkan polisi dengan ras kulit putih menembak Khalil yaitu teman Starr yang memiliki ras kulit hitam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline