Lihat ke Halaman Asli

IDRIS APANDI

TERVERIFIKASI

Penikmat bacaan dan tulisan

(Mungkin) Karena Saya Banyak Menulis, Saya Dipanggil "Profesor"

Diperbarui: 13 Februari 2021   21:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Apa kabar prof?, "selamat dan sukses prof", "terima kasih prof atas ilmu dan pencerahannya." Beberapa kalimat tersebut keluar dari mulut beberapa teman saya saat bertemu dengan saya atau mereka tulis pada dinding komentar FB saya. 

Mendengar hal tersebut, saya menyampaikan terima kasih atau merespon balik secara positif kepada mereka, sekaligus mengaminkan semoga suatu saat saya menjadi seorang profesor beneran. 

Mengapa demikian? Karena saya sadar diri dan tahu diri bahwa saya bukan seorang profesor. Saya bukan seorang dosen atau guru besar. Bukan juga seorang peneliti di sebuah lembaga penelitian. Saya seorang tenaga fungsional widyaiswara di sebuah kementerian yang jika bicara jenjang karir, tidak (mungkin) mencapai "gelar" sebagai profesor.

Saya lupa siapa yang pertama kali orang memberikan "gelar" profesor kepada saya. "Gelar" itu disematkan kepada saya sejak beberapa tahun yang lalu seiring dengan saya menghasilkan karya tulis. 

Alhamdulillah, sampai saat ini saya sudah menulis lebih dari 900 artikel di blog dan lebih dari 45 judul buku. Menulis di blog, bagi Sebagian masyarakat akademik dinilai kurang bergengsi dan kurang berbobot karena dianggap tidak seketat menulis di jurnal, apalagi yang terindeks nasional atau internasional.

Setiap penulis punya passion masing-masing. Begitu pun saya. Passion saya menulis artikel di blog dan menulis buku. Kalau pun saya menulis artikel jurnal, lebih hanya untuk syarat lulus dari bangku kuliah pascasarjana atau untuk kepentingan tertentu seperti untuk kenaikan pangkat/golongan. 

Untuk naik pangkat, saya lebih mengutamakan buku sebagai unsur utama pengembangan profesi dan artikel di blog sebagai unsur penunjangnya. Alhamdulillah, sejauh ini lancar-lancar saja.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) profesor artinya pangkat dosen tertinggi di perguruan tinggi; guru besar; mahaguru. "Gelar" profesor yang diberikan kepada saya oleh sekian banyak orang teman saya tersebut tentunya tidak sesuai kalau merujuk kepada pengertian KBBI tersebut. Mungkin ucapan tersebut sebagai bentuk penghargaan terhadap ilmu yang saya miliki atau karya tulis yang saya hasilkan.

Bukan bermaksud sombong, memang cukup banyak pembaca tulisan-tulisan saya yang menyampaikan testimoni tentang tulisan-tulisan saya baik dalam bentuk artikel maupun buku. 

Intinya, mereka menyampaikan bahwa tulisan-tulisan saya enak dibaca, mudah dipahami, dan memberikan pencerahan kepada mereka. Topik yang terkesan berat saya sajikan dengan gaya bahasa yang ringan. 

Ya, ringan, karena memang sebenarnya saya hanya bisa menulis yang "ringan-ringan" saja. Saya masih harus banyak belajar untuk bisa menulis yang "berat-berat".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline