Lihat ke Halaman Asli

Facebook, Mantan, dan Move On yang Sia-sia

Diperbarui: 21 November 2019   19:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi patah hati. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Perkembangan media sosial dewasa ini telah memberikan banyak dampak bagi kehidupan manusia, baik dampak positif maupun negatif. Media sosial adalah sebuah ruang bersosialisasi. 

Di ruang ini, kita bisa berkenalan dengan banyak orang dari berbagai latar belakang yang berbeda. Media sosial menjadi semacam kampung kecil bagi warga seluruh dunia yang dengannya kita dapat saling berbagi dan bertukar informasi. 

Melalui media sosial juga kita bisa bertemu dan dipertemukan dengan keluarga (melalui basa-basi dan nunduk di inbox); atau bersua kembali dengan teman-teman SD, SMP maupun SMA yang telah lama hilang. 

Di sisi lain, kehadiran Facebook telah menjadi gudang penyebaran hoaks maupun ujaran-ujaran kebencian yang mengancam dan merong-rong kebhinekaan bangsa. Eheemmm.. 

Pada catatan lepas kali ini, saya tidak sedang menguraikan pertimbangan-pertimbangan plus minus-nya itu benda yang kita sebut media sosial; itu materi yang terlampau berat untuk otak kecil saya. 

Saya hadir di ruang ini untuk sekadar membagikan pengalaman saya tentang media sosial Facebook dengan salah satu item menunya yang bertajuk "Lihat Kenangan Anda".

Pada tempat yang pertama, rasanya tidaklah berlebihan bila saya mengajak kita semua untuk berterima kasih kepada media sosial yang telah menyimpan sejumlah kenangan yang telah kita lalui dalam hidup.

Ada begitu banyak foto, video, cerita, memori dan aneka kepingan lain yang dapat kita simpan di media sosial. Semua hal yang pernah kita unggah ke dalam media sosial tersebut tersimpan dengan baik; sesekali kita bisa membukanya kembali; baik untuk tujuan-tujuan khusus maupun untuk sekadar merawat ingatan.

Facebook melalui salah satu itemnya yang bertajuk "Lihat Kenangan Anda", sebetulnya telah hadir sebagai penyimpan dan perawat kenangan manusia.

Melalui item ini sesekali kita diajak untuk berlari mundur pada baris waktu dan bernostalgia dengan kenangan yang terukir pada langit-langit ingatannya. Kehadiran item ini memungkinkan kita untuk melihat kembali tiap cerita dan jejak-jejak langkah yang telah kita pahat beberapa waktu silam. 

Keberadaannya menjadikan kita mampu tuk menghidupkan kembali kepingan-kepingan memori yang pelan-pelan terlupakan dari ingatan; kehadirannya memampukan kita tuk mengingat kembali baris-baris  asa yang pernah ikrarkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline