Lihat ke Halaman Asli

I Made Samuel Raharja

A Proud Father

Pentingnya Memahami Rasa Tidak Percaya Diri pada Anak

Diperbarui: 10 November 2022   07:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: wordfromthebird.blog

Saya membaca suatu kisah yang dibagikan oleh salah seorang editor desain grafis top ibu kota, yang karya - karyanya sering terpampang di billboard jalan utama dengan berbagai brand produk ternama. Beliau membagikan kisah masa kecilnya dan salah satunya adalah rasa tidak percaya diri. Beliau menceritakan bagaimana rasa tidak percaya diri hinggap didirinya dari kecil hingga perjuangan untuk akhirnya bisa terlepas dari kekangan rasa tersebut.

Permasalahan yang beliau temui adalah permasalahan yang juga secara umum terjadi di masyarakat pada umumnya tanpa memandang status sosial. Rasa tidak percaya diri ini juga disinggung oleh Abraham Maslow dalam teorinya Hierarchy of Needs.  

Di dalam piramidanya, beliau membagi 2 prinsip utama yaitu kebutuhan fisik pada bagian dasar dan kebutuhan psikologis pada bagian atas segitiga. Rasa tidak percaya diri ini termasuk di dalam kategori kebutuhan psikologis atau dengan kata lain, sekalipun orang tua telah memenuhi kebutuhan sandang - pangan - papan; seorang anak tidak bisa secara penuh mengaktualisasikan dirinya jika masih terkekang oleh rasa tidak percaya diri.

Rasa tidak percaya diri atau permasalahan psikologis sangat erat kaitannya dengan lingkaran terdekat seorang anak terutama orang tua. Editor yang saya sebutkan, membagikan bahwa rasa tidak percaya dirinya mulai timbul ketika orang tuanya mulai membandingkan kemampuan akademiknya yang dibawah dari kakak - kakaknya. 

Beliau juga semakin merasa tertekan ketika hobinya menggambar juga menjadi bahan tertawaan oleh teman - temannya. Perasaan tertekan dan diremehkan dari lingkungan terdekat beliau mengakibatkan semakin terkekangnya rasa tidak percaya diri, pemalu, tertutup dan juga tidak berani mengekspresikan diri.

Menurut Maslow pada tahap psikologis ini peranan orang tua sebagai lingkar terdekat dengan sang anak memiliki peran yang sangat krusial. Ketika orangtua menyadari anaknya tidak percaya diri maka langkah yang perlu diambil adalah introspeksi diri, memahami sang anak dan mencari jalan untuk mendiskusikan permasalahan dengan anak. 

Peran serta orang tua untuk perlahan - lahan membangun rasa percaya diri anak akan berdampak positif untuk tumbuhnya rasa disayangi, dimiliki, dihargai dan akhirnya meningkatkan kemampuan anak untuk mengaktualisasikan dirinya. 

Pada tahap inilah dimana kelima faktor hierarchy of needs Maslow (fisiologis, rasa aman, kasih sayang dan rasa memiliki, penghargaan, dan aktualisasi diri) terpenuhi maka kemungkinan seorang anak untuk bisa mandiri dan sukses akan semakin terbuka lebar. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline