Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Penggunaan Telepon Genggam terhadap Perkembangan Motorik dan Intelektual pada Anak Usia Sekolah Dasar

Diperbarui: 1 Januari 2022   10:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Telepon genggam merupakan suatu perangkat multimedia yang berfungsi sebagai alat telekomunikasi. Seiring dengan perkembangan jaman, telepon genggam berkembang secara pesat dan terus menghadirkan fitur-fitur baru di dalamnya dimana saat ini telepon ganggam tidak hanya digunakan sebagai sarana untuk berkomunikasi antar jarak tetapi juga sebagai sarana untuk mendapatkan informasi, hiburan, serta kemudahaan-kemudahan yang dapat membantu kehidupan. 

Dengan berbagai manfaat dan kemudahan yang didapat tak ayal menjadikan telepon genggam sebagai alat yang sering digunakan oleh masyarakat tak terkecuali anak-anak pada usia sekolah yang dewasa ini kian banyak diberikan telepon genggam oleh orang tuanya. 

Menurut data Kementrian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2014 lalu, tak kurang dari 30 juta anak-anak di Indonesia merupakan pengguna media sosial yang kemungkinan sebagian besar dari mereka tentunya menggunakan telepon genggam sebagai sarana untuk mengakses media sosial tersebut. 

Penggunaan telepon genggam pada anak khususnya pada anak usia sekolah dasar tentunya memberikan pengaruh dan efek yang besar. Bak pisau bermata dua penggunaan telepon genggam dapat memberikan dampak positif sekaligus negatif. Yang paling sering terlihat adalah penggunaan telepon genggam pada anak usia sekolah memberikan efek yang besar pada aspek perkembangan motorik dan perkembangan intelektualnya.

Perkembangan Motorik adalah perkembangan yang berkaitan dengan keterampilan dalam pengendalian gerak tubuh. Menurut Hurlock (1987:159) perkembangan motorik merupakan perkembangan yang berkaitan dengan kemantapan pengendalian gerak tubuh dengan otak yang menjadi pusat gerak. 

Perkembangan motoric dapat dibagi menjadi dua yaitu perkembangan motoric halus dan motorik kasar. Pada fase anak usia sekolah dasar (7-12 tahun) pertumbuhan fisik anak kian matang, hal ini berpengaruh terhadap perkembangan motoriknya yang ditandai dengan aktivitas motorik yang aktif dan lincah sehingga pada fase ini dianggap sebagai masa yang pas dalam mengembangkan keterampilan motoric. 

Perkembangan motorik halus pada fase ini contohnya seperti menulis, menggambar, serta mengetik kemudian perkembangan motorik kasarnya seperti berlari, bermain bola, dan lain lain. 

Memberikan telepon genggam pada usia ini dapat mempengaruhi perkembangan motorik anak. Disatu sisi telepon genggam yang di era digital ini cenderung canggih dan dapat memberikan berbagai layanan bisa saja menyuguhkan konten-konten yang bermanfaat bagi perkembangan motoric anak seperti video senam, tutorial-tutorial berolah raga yang dapat menarik minat anak untuk mengembangkan aspek motoriknya dan lain-lain. 

Akan tetapi disisi lain telepon genggam justru membawa dampak negatif bagi perkembangan motorik anak usia sekolah dasar terlebih lagi usia ini adalah masa yang ideal dalam mengembangkan keterampilan motorik anak. 

Penggunaan telepon genggam yang di dalamnya menyuguhkan berbagai macam sarana hiburan seperti game, film dan lain lain justru dapat menyebabkan anak menjadi malas bergerak dan cenderung hanya diam memainkan perangkatnya.

Fenomena semacam ini sudah sangat umum terjadi disekitar. anak-anak yang diberikan telepon genggam tidak akan mau melakukan aktivitas apapun ketika terlalu asyik dengan perangkatnya, selain itu terdapat juga efek adiksi dari penggunaan telepon gengam ini sehingga anak-anak penggunanya akan memainkanya terus menerus hingga lupa waktu dan mengabaikan aktifitas lainnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline