Lihat ke Halaman Asli

Humas Lapas Cilegon

Lembaga Pemasyarakatan Cilegon

Berbagi Kebahagiaan, Lapas Cilegon Bagikan Takjil Gratis kepada Masyarakat

Diperbarui: 19 April 2022   20:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Petugas Lapas Cilegon membagikan takjil gratis kepada masyarakat sekitar (Foto: Raja Umar)

Kompasiana.com - Puasa pada hakikatnya adalah membentuk seorang menjadi Taqwa dan Beriman. Tak hanya itu, bersedekah juga merupakan bukti iman dan ketaqwaan seseorang pada Allah. Selain itu, sedekah juga merupakan cara agar seseorang jadi pribadi yang pemurah, pribadi yang sabar dan pribadi yang peduli dengan orang-orang di sekitarnya terutama mereka yang membutuhkan.

Bulan suci ramadhan menjadi ajang berlomba-lomba menebar kebaikan, Selasa (19/4) Kumham Banten melalui Para Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Cilegon membagikan takjil gratis kepada masyarakat sekitar maupun pengguna jalan yang melintas di depan jalan Lapas Cilegon.

Kurang lebih dari 1.000 takjil dibagikan oleh Petugas Lapas kepada para pengguna jalan yang melintas. Pembagian takjil ini merupakan salah satu bentuk Lapas Cilegon dalam berbagi kebahagiaan di bulan suci ramadhan, juga sebagai tanda tasyakuran peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-58. Tak hanya kepada pengguna jalan saja.

Kalapas Cilegon, Sudirman Jaya mengatakan bahwa kegiatan ini diinisiasi oleh seluruh pegawai dengan kesadaran pribadi dan berharap bisa membantu antar sesama, seluruh pegawai menyisihkan sebagian rezeki yang dimiliknya untuk mensukseskan acara ini.

"Alhamdulillah di bulan yang penuh berkah ini, tetap mewujudkan kepedulian dan keikhlasan seluruh pegawai kepada masyarakat dan tentu menjadi ladang amal untuk kita semua", kata Sudirman.

Masih dikatakan Sudirman, kegiatan ini sengaja sebagai bentuk kepedulian Lapas Cilegon terhadap masyarakat yang tidak sempat berbuka di rumah. Terlebih, pembagian takjil ini juga untuk lebih mendekatkan Lapas Cilegon dengan masyarakat.

"Lapas selama ini terlihat tertutup seperti kebanyakan orang dan terkesan seram. Maka kegiatan ini untuk menepis stigma tersebut. Ini adalah bukti jika kami petugas pemasyarakatan dapat dikenal oleh masyarakat, bukan hanya bekerja di balik dinding-dinding kokoh dan terali besi tetapi Kami juga peduli kepada sekitar," tandasnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline