Lihat ke Halaman Asli

Rio Estetika

Dengan menulis maka aku Ada

Kompilasi Pembelajaran di Era Pandemi

Diperbarui: 10 September 2020   21:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: dok. Antara

Pandemi Covid-19 telah memberikan imbas negatif hampir diseluruh sektor kehidupan. Pendidikan menjadi sektor yang tak luput dari imbas pandemi Covid-19. 

Dampak yang terlihat adalah pembelajaran yang awalnya tatap muka (bertemu langsung), kini beralih pembelajaran jarak jauh secara online. Tentunya tidak mudah untuk beradaptasi dengan model pembelajaran yang baru tersebut. Kendala yang kerap bermunculan, mulai dari keterbatasan sarana (perangkat IT), hingga kesulitan para orang tua mendampingi anak-anak dalam belajar.  

Adapun menurut sebagian orang tua dan guru mengeluhkan model pembelajaran daring. Ada sebuah kekhawatiran mendalam di kalangan para pendidik. Mereka beranggapan, ada poin-poin kompetensi dasar tidak bisa dicapai oleh anak didik. 

Bagaimana tidak? Pendidikan karakter dan akhlaq tidak mungkin terbentuk dalam diri anak dengan melalului pembelajaran daring. Secara konsep dan teori mungkin anak mampu memahami karakter dan akhlaq. Tetapi, secara praktik kehidupan? Jelas amat teramat sulit bahkan mustahil. 

Namun demikian, para pendidik dan orang tua tetaplah harus memberikan pendidikan terbaik dan semaksimal mungkin kendati dalam situasi pandemi saat ini. Tentunya pendidikan tidak bisa dilakukan asal jalan dan semau-maunya pasrah dengan keadaan. Oleh sebab itu, desain pembelajaran di era pandemi tidak hanya memerlukan konsep teoritik namun juga konsep real yang dapat diaplikasikan secara tepat di era pandemi ini.

Pembelajaran Jarak Jauh

PJJ (Pembelajaran Jarak  Jauh) menjadi alternatif pertama semenjak pandemi covid-19. Pembelajaran dilakukan secara online menggunakan smarphone atau personal computer. Para guru memberikan arahan pembelajaran dengan video conference. Model pembelajaran ini menjadi pendekatan baru dalam dunia pendidikan, efisien dan praktis. 

Namun bukan berarti tanpa masalah, bagi wilayah Indonesia yang masih terkendala dengan koneksi internet dan perangkat IT(smartphone atau laptop) maka,  pembelajaran jarak jauh hanya menjadi utopia semata. 

Di sisi lain, pembelajaran jarak jauh banyak yang  menilai  hanya mampu memberikan pendidikan yang terfokus hanya pada kecerdasan kognitif. Pembelajaran terhadap  pembentukan karakter dinilai tidak dapat terlaksana, keteladanan dan empati juga sulit ditanamkan seolah pembelajaran kering dan emosi pengajaran para guru kerap tidak tersampaikan valuenya kepada anak.

Home Visit, Merajut Kembali Ikatan 

Pendekatan pembelajaran home visit bisa menjadi angin segar dan secercah harapan bagi para siswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran berbbasis daring, karena keterbatasan sarana. Beberapa sekolah di wilayah Indonesia bahkan telah menerapkan pendekatan tersebut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline