Lihat ke Halaman Asli

Y. Edward Horas S.

TERVERIFIKASI

Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Bagaimana Menyampaikan Pesan Moral dalam Menulis Cerpen?

Diperbarui: 26 September 2021   02:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi menyampaikan pesan moral dalam cerpen, sumber: hollyhock life via tribunnews.com

Seberapa galau Anda waktu hendak menyampaikan pesan moral dalam menulis cerpen? Seberapa bingung Anda memilih kata-kata yang tepat agar dirasa pembaca tidak sedang menggurui?

Kedua kejadian itu pernah saya rasakan dan menjadi pergumulan hebat dalam meracik cerpen. 

Sebagian kita berpendapat bahwa bacaan yang lebih asyik tentu yang tidak berat-berat (mengajar kebaikan dan kebenaran). Itu sudah didapat dalam pelajaran agama atau ketika sedang beribadah.

Cerpenis diharap sebisa mungkin pintar dalam mengemasnya, apalagi jika sasaran pembaca adalah semua umur. 

Barangkali seperti tidak pas kita menggarami lautan, terkesan memberi nasihat kepada orang yang lebih tua yang kebetulan membaca.

Para penulis artikel opini juga bergumul soal ini. Tetapi, mereka lebih diuntungkan, karena opini ada yang sekadar memberi ulasan plus minus akan sesuatu dan menyerahkan ke pembaca untuk memilihnya. Tidak ada pesan moral.

Sementara sastra (dalam hal ini cerpen) harus ada. Sastra zaman dahulu memang begitu. Keseringan pula saya mendengar sastra dalam kitab suci, yang mayoritas mengajar kebenaran.

Sejauh hasil belajar saya

Dari sekian banyak cerpen pengarang besar yang telah saya baca, saya pelajari beragam cara mereka menaruh pesan moral. Pada bagian-bagian tertentu, tiap-tiap pengarang menerakannya.

Percakapan antartokoh

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline