Lihat ke Halaman Asli

Y. Edward Horas S.

TERVERIFIKASI

Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Getok Tular Antartetangga

Diperbarui: 3 Mei 2021   01:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi getok tular, sumber: Rumah123/Apartment Therapy

Seorang ibu berjalan dengan mantap. Pandangannya lurus ke depan. Segaris senyuman terlukis di bibirnya. Ia mendekati seorang ibu, tetangga sebelahnya.

"Bu, ibu tidak mau beli daster? Ini lho, daster jualan Bu A bagus sekali. Nyaman dipakai. Coba lihat," katanya seraya memutar badan.

"Harganya juga terjangkau. Bisa dicicil. Mau mingguan atau bulanan boleh. Bagaimana, Bu, bagus 'kan?" katanya lagi. Ibu di depannya terdiam. Ia mengamati betul corak daster. Sesekali tangannya memegang daster itu, seperti ingin tahu, bahannya panas atau tidak.

Percakapan antartetangga niscaya terjadi. Baik kita yang perlu maupun tetangga yang butuh, keduanya adalah sebab yang kuat, sehingga komunikasi terjalin. Mau bapak, ibu, anak, semua terlibat. Setiap hari, setiap saat.

Kita tidak menampik ada yang benar dan salah dalam segala omongan. Cerita hanya dua kalimat, dapat disajikan satu paragraf secara menarik melalui ekspresi wajah yang sempurna.

Apalagi, naluri manusia kebanyakan senang, jika mendengar hal baru. Minatnya langsung muncul ketika membahas peristiwa terkini atau lampau tetapi baru tahu. 

Jika tidak selektif dan langsung percaya, tanpa melihat reputasi tetangga yang memberitakan -- biasa berkata benar atau melebih-lebihkan, kita bisa masuk pemikiran yang salah. Di sisi lain, prasangka baik meskipun sedikit tetap harus dijaga, karena suatu saat kita pasti butuh tetangga.

Getok Tular

Salah satu percakapan antartetangga dapat disebut dengan istilah "getok tular". Bila Anda pernah simak kuis "Komunikata", bisa digambarkan semacam itu.

Seseorang menggetok (memukul) bahu orang di depannya, berbicara bahkan berbisik mendekat ke telinga agar lebih jelas, lalu memintanya meneruskan informasi itu ke orang selanjutnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline