Lihat ke Halaman Asli

Hiqma Nur Agustina

Penulis, dosen, peneliti, penikmat sastra, dan traveler

Pertemanan atas Dasar Kepentingan, Baik atau Buruk?

Diperbarui: 21 November 2020   05:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis dengan beberapa teman/dokpri

Dalam Politik kita mengenal istilah, "Tidak ada kawan dan lawan abadi, yang ada hanya kepentingan abadi." Sejatinya memang demikian, para politikus tidak akan ada yang menyanggahnya. Bagaimana dengan pertemanan Anda? Mari kita ulas salah satu jenis pertemanan yang kerap masuk berita trending topic, yakni pertemanan karena unsur kepentingan.

Saya akan memulai dengan pertanyaan, "Berapa usia Anda sekarang?" 20 tahun, 30 puluh, 40 puluh atau mungkin lebih dari itu. Selanjutnya, saya akan melanjutkan dengan pertanyaan kedua, "Berapa jumlah teman baik yang Anda miliki sekarang?" Sedikit atau lumayan banyak. Anda sendiri yang pasti bisa menjawabnya.

Pertanyaan ketiga adalah dari sekian teman yang masih setia bersama Anda saat ini, hal apa yang paling mendekatkan hubungan pertemanan Anda? 

Ada beberapa pilihan jawaban yang bisa Anda pilih dan jawab dalam hati. Pertama, murni karena unsur pertemanan. Bisa jadi mereka ini adalah teman di masa lalu Anda ketika bersekolah di bangku Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, hingga bangku kuliah.

Kedua, pertemanan Anda adalah karena berada di tempat kerja yang sama sehingga Anda pasti memiliki hubungan yang cukup intens untuk membicarakan masalah pekerjaan.

Ketiga, pertemanan tersebut karena ada unsur kepentingan yang bisa jadi memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Jenis pertemanan ketiga ini yang menjadi tajuk utama. 

Pada tulisan saya kali ini, saya tidak akan memberikan opini pribadi tentang baik buruknya pertemanan yang dibangun di atas landasan unsur kepentingan. Bahasan ini lebih pada mengetengahkan sisi baik dan buruk bila Anda memiliki hubungan pertemanan dengan tipe seperti ini saat ini.

Sisi Baik dan Buruk

Bahasan yang pertama adalah sisi baik bila hubungan pertemanan yang Anda miliki saat ini berhubungan dengan unsur kepentingan. Rasa solid yang muncul lebih pada rasa saling menguntungkan kedua belak pihak. Bisa saja sama-sama mendapat materi, nama baik, posisi dan jabatan di kantor, dan bahkan relasi yang lebih luas.

Kerjasama yang dibangun semata-mata untuk mendapatkan tujuan yang didasarkan atas materi semata. Ini yang sering muncul. Rasa solidaritas yang tulus pun sering dipertanyakan karena sangat jarang untuk ditemui.

Jangan terlalu berharap untuk mendapatkan teman yang akan selalu berada di sisi Anda, bila jenis pertemanan seperti ini yang Anda pilih. Bersiap-siaplah untuk kecewa, merasa sedih bahkan merasa dicurangi karena hanya dibutuhkan bila teman Anda membutuhkan Anda di saat dia butuh Anda saja. Itu sisi buruk yang akan Anda dapatkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline