Lihat ke Halaman Asli

Optimalisasi Ekonomi Kelautan: Mengatasi Angka Pengangguran di Banten

Diperbarui: 15 November 2023   00:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Ilustrasi Pelabuhan di Provinsi Banten, Sumber : Tribunnews.com via KOMPAS.com)

Banten, provinsi penuh potensi laut, tengah berjuang dengan tingginya tingkat pengangguran. 

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada Februari 2021, angka pengangguran di Banten mencapai 8,11 persen, melampaui rata-rata nasional. Keterbatasan pekerjaan dan pendidikan rendah menjadi penyebabnya.

Dengan garis pantai 167 km, Banten bisa bangkit lewat ekonomi laut. Sektor perikanan menawarkan peluang besar dengan beragam ikan di perairannya dan tambak untuk budidaya. Inisiatif ini dapat menciptakan pekerjaan baru.

Pariwisata bahari juga menjanjikan. Pulau-pulau eksotis dan lokasi selam menarik dapat menjadi daya tarik wisata yang mendatangkan lapangan pekerjaan.

Pengolahan hasil laut, seperti ikan dan udang, menawarkan peluang bisnis dengan produk bernilai tinggi. Pendekatan ini bukan hanya meningkatkan ekonomi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja di sektor pengolahan.

Dengan memanfaatkan potensi ekonomi laut, Banten dapat mengejar solusi untuk mengatasi pengangguran, sambil melestarikan keindahan alamnya.

Faktor Penyebab Pengangguran di Banten

Masalah pengangguran di Banten menjadi cukup kompleks dan perlu penanganan  cermat. Faktor utama yang menyebabkan tingginya tingkat pengangguran di Banten adalah minimnya lapangan kerja di wilayah selatan Banten dan ketatnya persaingan kerja yang terus dinamis.

Banten, sebagai daerah yang masih dalam tahap perkembangan, mengalami berbagai keterbatasan pembangunan infrastruktur, terutama setelah dampak pandemi COVID-19 yang menyebabkan penurunan dalam jumlah lapangan pekerjaan.

Selain itu, keterbatasan keterampilan dan tingkat pendidikan rendah di kalangan penduduk juga memainkan peran dalam masalah ini. Sebagian besar masyarakat Banten memiliki tingkat pendidikan yang terbatas terutama di wilayah selatan.

Dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang rendah terutama di Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang, masyarakat Banten kesulitan bersaing dalam pasar kerja yang semakin ketat dan berubah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline