Lihat ke Halaman Asli

Penampakan di Nobar Kompasiana

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

128965935937516523

Malam ini saat berhadapan dengan komputer langsung saja muncul hasrat untuk menulis. Ya, menulis... sebenarnya ingin sekali menulis kegembiraan saat pagi tadi bertemu dengan kompasianers di Plaza Senayauntuk nonton bareng. Tapi sepertinya kegembiraan itu sudah terwakili oleh tulisan kompasianer Widianto.h Didiet ( lebih lengkap klik ke http://media.kompasiana.com/new-media/2010/11/13/the-social-network-bareng-kompasianer/ ). Cukup deh, gak usah nulis yang sama pikirku... toh paling-paling kalah banyak komen nantinya hehehe...Lantas mau nulis apa Jon? kata Yusep teman Kompasianerku yang paling setia. "ah, mau nulis komplain aja lah...!  sahutku. "lho koq komplain? kan acaranya sudah yahud bro..?" tanya Yusep lagi. "Acaranya bagus, filmnya bagus, temen-temennya juga oke, tapi ada satu yang gak bagus..!" Tegasku. "Apa sih? rewel amat luh?"... Tanya Yusep keheranan. "Foto bro... foto.... liat tuh foto-foto gw yang diposting sama Widi!” kataku kesal. “lah, emang ngapah?” Tanya Yusep keheranan. “Bayangin aja Bro, senyum gw tuh dah canggih banget tadi… pose juga dah paling keren se Jakarta… tapi Foto gw tuh… liat aja, kagak ada yang bisa diliat. Jangankan gigi yang sudah standby, dengkul pun nasibnya sama… asli gak keliatan gara-gara penampakan. Nih lihat…!” seruku sambil menunjukkan foto hasil postingan Kompasianer dan foto di Kompas.com.

[caption id="attachment_75052" align="alignleft" width="720" caption="pinjem fowtonya Widi neeh"][/caption]

Hahahahahaha…hihihihihi…huhuhuhuhu..hehehehe..hohohoh…. Tawa Yusep seolah tidak ada lagi yang mampu menandingi tawanya yang khas. “ya eyaaalah bro…. gimana mau kelihatan, lha wong muncul penampakan di studio”…. Liat aja tuh makhluknya asik jepret sana-jepret sini di depan kompasianer yang lagi pasang pose pw (red-Posisi Wueeenaaak). Pantes ajah dr td pas di foto koq ada suara-suara “minggir mbak, minggir…. .. ternyata Jon, ada Kompasianers yang fotoin kita tadi bisa liat penampakan”. Kata Yusep meyakinkanku.

Aaaah… sudahlah Sep, gak usah ditangisi dan disesali toh masih ada event Ultahnya di MU Café kan? Nanti gw mau habis2an pasang pose terus minta tolong panitia buat mengaamankan makhluk-makhluk yang bisa gentayangan pas acara nanti” sahutku berharap.

Teman-teman Kompasiana, menutup tulisan ini saya cuma mau mengatakan bahwa yang lebih penting adalah memahami isi film itu sendiri. Mark sang pendiri Facebook sangat focus pada keinginannya meski diawali oleh niatan buruk terhadap wanita. Dia menyukai perubahan dan ternyata perubahan itu takkan pernah selesai. Persahabatan dengan Eduardo sangat inspiratif meski sahabat terbaiknya ini berbeda prinsip dengan Mark. “Engkau sebenarnya tidak jahat, tapi engkau hanya terlalu keras mencoba menjadi jahat”. Ungkapan ini menghentak dasar kepribadian saya yang sedang berproses kearah sana. Mark tipe orang yang sukses yang dimulai dari dendam terhadap cinta. Bisakah kita melakukan sebaliknya? Sukses yang diawali cinta mungkin kekuatannya lebih besar dibanding Mark…




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline