Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Sekeping Doa yang Ku Amini

Diperbarui: 6 September 2022   19:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : Abumohamed@Pinterest.com

Sekeping Doa yang Ku Amini

Khusuk pinta
di antara pejam mata
bibir bergetar kemudian berhambur

Kalimah-kalimah doa
amat lirih sayup-sayup sampai
syahdu mendayu di pelataran langit kelam

Helai nafas doa
jadi udara di lingkar semesta
kuhirup beri setangkup damai pada sukma

Bait-bait doa penuhi
selembar cakrawala harap lantas
mengetuk pintu langit tak pernah terkunci

Acap kali terbuka
meski raga berselimut tebal
daki dosa serta remah-remah debu nista

Sekeping malu merupa
gunduk batu ganduli nurani dan
serasa memberat langkah-langkah kaki

Namun doa sedianya
menghujam jiwa-jiwa kelam
menyentak pada secercah cahaya terang

Menuntun dari lorong
gelap gulita dengan lengan jiwa
yang meraba tertatih bahkan terjatuh

Hingga menghantarkan
pada titik kesadaran dan keinsyafan
pada doa-doa yang kuamini sendiri dalam hati

H 3 R 4
Jakarta, 06/09/2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline