Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Mama dan Bahasa Cinta

Diperbarui: 15 Desember 2020   12:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mama / Dokpri

Mama dan Bahasa Cinta

Bagiku mama adalah helai udara
yang senantiasa kuhirup beri sejuk
pada rongga jiwa yang selalu haus
akan kasih sayang serta cinta

Sejak aku terlahir ke Dunia Fana
mengerjapkan mata ditingkahi
lengking tangisan pertama
memecah sunyi gaduhkan suasana

Mama telah mengenalkanku
akan bahasa cinta nan amat sahaja
melalui tetesan ASI yang terperah
mengalir dalam laju darah

Belaian lembut jemari serta usapan
tulus kasihnya turut serta membelai
kerasnya jiwa hingga melunak
tak lagi sekeras lempeng baja

Mama penetralisir resah gelisah sukma
pereda angkara yang terkadang membara
membakar meluluh lantakkan jiwa
sontak seketika padam lantaran tetesan

Deras air kasihnya yang merucuki atma
laksana embun penyejuk aliri ketenangan
merasuk hingga relung-relung kalbu
menelusup di setiap sela ruas sanubari

Mama tak ubahnya telaga bening
tempat aku berendam dan berenang
di telaga kasihnya yang teramat damai
beri sepercik teduh di langit jiwa

Mama adalah cinta yang terpahat
di urat nadiku di denyut jantungku
mengikat erat pertalian sebuah rasa
atas cinta yang tulus tanpa pamrih

Menyayang sepenuh jiwa dengan
lengan yang senantiasa terbuka
guna memaafkan atas beribu kekeliruan
menghantarkan kedalam hangat pelukan

Mama adalah samudra kasih sayang
yang tak pernah surut senantiasa
berlimpah ruah tak berbatas selalu
tetap ada penuhi sudut hampa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline