Lihat ke Halaman Asli

Hensi Margaretta

Pendidik, Trainer, Konsultan, Professional Coach

Menggali dan Mengembangkan Potensi Murid SD Nurul Ilmi Banyuasin melalui Pameran Pagelaran P5

Diperbarui: 27 Februari 2023   12:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Foto Bersama Guru SD Nurul Ilmi/Dokpri

Pendahuluan

Pendidikan merupakan interaksi antara pendidik (guru) dengan anak didiknya (murid) untuk mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam diri muridnya sesuai dengan kodrat mereka. Potensi ini dapat diwujudkan dalam bentuk prestasi hasil belajar atau kemampuannya dalam berbagai aspek kehidupan dan perilaku yang terbentuk melalui proses belajar di kelas dan interaksi dengan lingkungannya di sekolah.

Melalui proses pembelajaran di kelas dan interaksi di sekolah, guru membantu murid menemukan dan menyadari potensi dan keunikannya masing-masing, karena sesungguhnya mereka terlahir dengan seperangkat kelebihan dan kekurangan. Ada yang memiliki potensi dalam bidang akademik atau inteligensia, berupa prestasi belajar cemerlang di sekolah. Ada juga yang memiliki potensi dalam bidang non akademik berupa kemampuan dan ketahanan fisik seperti olahraga, seni, dan bela diri. Oleh karenanya kita tidak bisa memaksa potensi anak apalagi membandingkannya dengan murid lainnya.

Sebagai pendidik, sebelum mengembangkan potensi yang dimiliki murid, guru terlebih dahulu harus mencari tahu apa sebenarnya potensi yang ada pada diri mereka karena potensi tersebut wujudnya masih tersembunyi atau tersimpan dalam diri murid. Maka, guru berperan untuk mengidentifikasi potensi yang dimiliki mereka, kemudian mengembangkannya secara optimal agar lebih tumbuh dan berkembang.

Potensi murid dapat dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan murid, dan memahami potensi tiap murid di kelas melalui kegiatan-kegiatan yang disukai oleh mereka. Misalnya, kegiatan yang membuat anak terlihat antusias saat melakukannya, atau hal-hal yang sering menjadi topik pembicaraan murid dengan teman-temannya.

Guru juga perlu memberikan kesempatan kepada murid untuk mencoba banyak hal karena murid memiliki rasa ingin tahu dan antusias yang cukup tinggi. Guru dapat memberikan ruang dan membuka jalan seluas-luasnya agar murid dapat mengekspresikan dan mengeksplorasi kemampuannya atau minat bakatnya. Pemberian ruang eksplorasi ini dapat diberikan kepada murid mulai dengan mengenalkan berbagai macam kegiatan di luar kelas untuk mengasah keterampilan, kreativitas, kemandirian, kebiasaan, dan intuisi mereka. 

Misalnya, dalam bentuk kegiatan olahraga, tari, musik, dan berbagai jenis kegiatan lain di lingkungan sekitarnya. Juga, dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler maupun kokurikuler, yang sesuai bakat dan minat anak, atau memberi kesempatan kepada siswa untuk mengikuti berbagai ajang perlombaan ataupun bergabung di perkumpulan yang sesuai dengan bakat dan minat anak. Dengan demikian, hal ini dapat membantu mereka terus berusaha meningkatkan keterampilan dan mengasah segala potensi yang dimiliki siswa serta membangun kepercayaan diri.

Yang terpenting adalah pemberian ruang eksplorasi tersebut harus dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang menyenangkan dan ringan sesuai dengan usia anak. Dengan demikian maka guru dapat membuat wawasan muridnya semakin terbuka sehingga potensinya akan tergali dan berkembang lebih optimal.

Menggali dan Mengembangkan Potensi Murid melalui P5

Salah satu kegiatan kokurikuler dalam Kurikulum Merdeka adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). P5 merupakan hasil karya pembelajaran yang menekankan pada proses peserta didik (murid), yang bertujuan untuk menanamkan karakter pada pribadi murid di sekolah berdasarkan nilai-nilai Pancasila. P5 memberikan ruang bagi seluruh murid untuk dapat mempraktikkan dan menerapkan dimensi Profil Pelajar Pancasila melalui sebuah projek pembelajaran yang dilakukan mereka dalam waktu setahun.

Dalam pelaksanaan P5, murid terlibat dalam pembuatan sebuah projek bersama murid-murid lain dan guru-guru di sekolah. Hal ini karena P5 merupakan pembelajaran lintas disiplin, yang tidak termasuk dalam pelajaran intrakurikuler, dan berfungsi sebagai wadah untuk menunjukkan bakat, membentuk jati diri, dan menggali potensi murid. Projek P5 memberi ruang dan waktu bagi murid dalam mengembangkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari mereka melalui sebuah tema besar yang dipilih. Dalam hal ini sekolah menjadikan satuan pendidikannya sebagai sebuah ekosistem yang melibatkan masyarakat sekitarnya. serta menjadikan satuan pendidikannya sebagai organisasi pembelajaran yang berkontribusi kepada lingkungan dan komunitas di sekitarnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline