Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Lionel Messi, Mbappe dan Neymar "Pesta Gol" di Paris

Diperbarui: 26 Oktober 2022   06:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Paris Saint Germain pesta gol 7-2 atas Maccabi Haifa (Foto UEFA.com). 

Lionel Messi mencetak 2 gol dalam kemenangan Paris Saint Germain 7-2 atas Maccabi Haifa yang berlangsung di Stade Parc des Princes Paris, Rabu (26/10/22) dini hari WIB. 

Messi menandai penampilannya yang ke-50 bersama Paris Saint Germain (PSG) dengan dua gol dan dua assist saat tuan rumah melaju ke fase gugur di 16 besar Liga Champions. 

Dari grup lain bersama PSG ada 8 tim memastikan lolos ke fase gugur mereka adalah Real Madrid, Manchester City, Benfica, Napoli, Club Brugge, Bayern Munich, Chelsea dan Borussia Dortmund. 

Dalam kemenangan tersebut Kylian Mbappe juga mencetak 2 gol dan Neymar 1 gol. Trio Messi, Mbappe dan Neymar memang merajalela di kotak penalti Haifa. 

Bagi Mbappe, dua gol dan dua assistnya, merupakan rekor pribadinya. Tidak ada pemain lain yang mampu terlibat langsung dalam gol PSG lebih banyak dari Mbappe sejak debutnya di Liga Champions pada September 2016. 

Penyerang Prancis itu juga mencatatkan lebih banyak asis daripada pemain lainnya selama rentang waktu tersebut di ajang kompetisi klub utama Eropa yaitu sebanyak 22 asis. 

Sedangkan dua gol lainnya untuk PSG adalah hasil tembakan Carlos Soler dan gol bunuh diri pemain Haifa, Goldberg. Haifa membalas dua gol dari sundulan pemain belakang mereka, Abdoulaye Seck. 

Dua gol Haifa ini seharusnya tidak perlu terjadi andaikata pertahanan PSG mampu lebih fokus. Terjadinya dua gol ini harus menjadi perhatian coach Christophe Galtier. 

Trio Paris Saint Germain sangat impresif saat menyerang malam itu, dan jika Messi, Mbappe, dan Neymar tetap dalam mood seperti ini dengan tingkat pemahaman di antara mereka, maka trio maut ini akan sangat sulit dihentikan. 

Christophe Galtier, pelatih Paris mengatakan kepada UEFA.com (26/10) usai laga tersebut: “Sistem 4-3-3 berarti tiga pemain depan bisa sedikit lebih tinggi di lapangan. 

"Mereka memiliki sedikit lebih banyak kebebasan dalam pergerakan berkat kerja lini tengah. Merupakan hak istimewa untuk memiliki para pemain itu dan melihat mereka bermain seperti itu, untuk satu sama lain.” 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline