Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Sejarah Piala Sudirman, Trofi Bergengsi Beregu Campuran Badminton Dunia

Diperbarui: 25 September 2021   07:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Piala Sudirman 1989 Indonesia Juara (Foto Historia.id via Djarumbadminton.com)

Kejuaraan beregu bulutangkis Dunia bergengsi Piala Sudirman adalah kejuaraan beregu campuran yang diselenggarakan oleh Badminton World Federation (BWF). Mempertandingkan partai tunggal putra, putri, ganda putra, putri serta ganda campuran. 

BACA JUGA : Inilah Kiprah Leani Ratri Oktila pada Ajang Para Badminton

Kejuaraan beregu Piala Sudirman adalah ajang yang melengkapi dua kejuaraan beregu yang sudah berjalan sebelumnya yaitu Piala Thomas untuk beregu putra dan Piala Uber untuk beregu putri. 

Lahirnya kejuaraan beregu campuran dunia ini sebagai wujud penghormatan kepada tokoh bulutangkis Indonesia, Dick Sudirman yang berhasil mempersatukan federasi badminton dunia yang terpecah menjadi dua yaitu IBF (International World Federation) dan WBF (World Badminton Federation).  

Pada bulan Februari 1978, kelompok yang menamakan dirinya Federasi Bulu Tangkis Dunia, WBF memisahkan diri dari IBF, federasi resmi yang diakui oleh The International Olympic Committee (IOC). 

Dua lisme federasi badminton dunia ini berjalan sendiri-sendiri dengan sirkuit kejuaraan yang berjalan secara paralel. Perpecahan ini membuat perjuangan bulutangkis untuk tampil di Olimpiade berada dalam bahaya. 

Saa itu beberapa upaya telah dilakukan dari kedua pihak yang bertikai untuk melakukan rekonsiliasi tetapi selalu menemui beberapa hambatan dan jalan buntu. 

Adalah sosok Dick Sudirman menjadi tokoh utama yang paling berjasa menyatukan dua badan dunia bulutangkis tersebut. Sudirman kebetulan memiliki teman akrab di kedua badan dunia tersebut sehingga mempunyai akses dan komunikasi yang baik. 

Inilah kesempatan yang tepat untuk melakukan pendekatan. Rekonsiliasi diawali dengan memprakarsai pertemuan informal di Bandung antara pemimpin kedua federasi bulutangkis dunia pada 28 Mei 1979. 

Sudirman kemudian mengusulkan pembentukan kelompok studi kerja yang terdiri dari tokoh-tokoh kedua federasi untuk mencari jalan keluar dari kebuntuan rekonsiliasi selama ini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline